Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Hakikat Puasa Ramadhan

Hakikat Puasa Ramadhan

Hakikat Puasa Ramadhan

Ahmad Halim by Ahmad Halim
26/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
8 1
0
9
SHARES
172
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ini adalah hakikat puasa yang berdampak positif bagi lingkungan sosial. Namun ironisnya, puasa ramadan yang kita jalankan setiap tahunnya tidak memberikan dampak apa-apa. Sebab korupsi, peperangan, tawuran, fitnah, perzinahan, kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, konsumsi minuman keras, narkoba, dan obat-obat terlarang, banjir bandang, dan lain sebagainya masih terjadi dimuka bumi ini.

Ketiga, puasa khusus untuk orang-orang khusus (shaum khushush al-khushush): menahan hati agar tak mendekati kehinaan, memikirkan dunia, dan memikirkan selain Allah SWT. Standar batalnya puasa bagi mereka sangat tinggi, yaitu apabila terbersit di dalam hati dan pikirannya tentang selain Allah, seperti cenderung memikirkan harta dan kekayaan dunia. Puasa pada level ketiga tersebut biasanya dilakukan oleh para kaum sufi, waliyullah dan para nabi.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Evaluasi diri

Puasa (ash-shiyam atau ash-shaum) secara bahasa berarti al-imsak yang bermakna ’menahan diri dari sesuatu’, tidak boleh dimaknai secara sempit yakni sebatas menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa yang bersifat jasmani, seperti makan, minum, dan hubungan biologis. Puasa haruslah dimaknai secara komperhensif yang bisa menimbulkan dampak positif bagi lingkungan sosial.

Sebab dengan merasakan rasa lapar dan dahaga yang bersifat sementara itu, diharapkan kita bisa merasakan beratnya rasa lapar permanen yang dirasakan oleh orang yang tidak punya cukup uang untuk membeli makanan.

Dampak yang diharapkan ialah kita mau membantu orang yang kekurangan dan tidak mau menimbulkan kesulitan atau kerusakan bagai orang lain dan lingkungan. Tidak bisa dimungkiri bahwa kerusakan yang telah tampak di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia yang tidak mampu menahan diri (QS Ar-Ruum [30]: 41).

Oleh karena itu, menjelang akhir bulan Ramadan ini, mari kita evaluasi diri berada dilevel manakah ibadah puasa kita? Jangan sampai hanya rasa lapar dan dahaga saja yang kita peroleh dan kita termasuk orang-orang yang merugi. Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Baca Juga: Puasa: Praktik Spiritual dan Sosial

Page 2 of 2
Prev12
Tags: hikmah puasaPuasapuasa ramadhanRamadanRamadhanTingkatan Puasa
Previous Post

Benci Pada Pemimpin Bisa Jadi Awal SeseorangTerpapar Radikalisme

Next Post

Ramadan, Lebur Akhlak Buruk, Saling Berbagi, dan Virus Kebencian

Ahmad Halim

Ahmad Halim

Kader NU Jakarta Utara

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
KH Ali M Abdillah

Ramadan, Lebur Akhlak Buruk, Saling Berbagi, dan Virus Kebencian

thumbnail bulletin jumat edisi 23

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 023

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.