Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
hijrah

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

Anton Prasetyo by Anton Prasetyo
28/07/2022
in Kolom, Tajuk Utama
3 0
0
3
SHARES
62
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Jika selama ini, tidak semua kita berusaha memerangi narasi kebencian dan pemecah belah, maka detik ini kita harus mulai ber-“hijrah”. Hijrah yang kita lakukan adalah dengan melakukan kerja kolektif memerangi narasi kebencian dan pemecah belah. Bagi mereka yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan maka bisa menggunakan ilmu pengetahuannya. Bagi mereka yang memiliki harta, maka bisa menggunakan hartanya. Bagi mereka yang memiliki kemampuan bermedia sosial, maka bisa menggunakan media sosial. Begitu seterusnya.

Disadari atau tidak, banyak dari semua kita mengetahui akan bahaya narasi kebencian dan pemecah belah yang bertebaran di dunia nyata dan nyata. Namun demikian, tidak semua kita merasa terpanggil dan mau menjadi bagian untuk bisa memeranginya. Banyak di antara kita hanya merasa prihatin namun tidak menggunakan kemampuan yang ia miliki. Kenyataan ini bisa terjadi lantaran dirinya abai atau beranggapan bahwa apa yang akan ia lakukan tidak memiliki dampak yang signifikan.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Kedua permasalahan, baik abai ataupun merasa tidak ada hasil yang signifikan sejatinya menjadi kendala akan keberhasilan kerja memerangi narasi kebencian dan pemecah belah secara kolektif. Jika setiap kita sudah bisa hijrah, menghilangkan rasa abai untuk memerangi narasi kebencian dan pemecah belah serta tidak mempedulikan hasil dari kerjanya, maka langkah ini menjadi langkah awal akan keberhasilan memerangi narasi kebencian dan pemecah belah. 

Merasa bahwa apa yang akan diupayakan tidak memiliki hasil signifikan merupakan godaan yang mesti diperangi. Lantaran, apapun yang dilakukan seorang individu dalam memerangi narasi kebencian dan pemecah belah akan memiliki dampak yang sangat besar manakala dilakukan oleh banyak orang. Dan banyaknya orang yang melakukan lantaran ada setiap individu yang melakukannya.

Bermula dari sinilah, marilah kita secara kolektif memerangi narasi kebencian dan pemecah belah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jangan pedulikan apakah yang kita lakukan besar atau kecil. Semua pasti ada manfaatnya. 

Wallahu a’lam.

Baca Juga: Mengenal Istilah ‘Hijrah’ dalam Islam

Page 2 of 2
Prev12
Tags: hijrahNarasi KebencianPemecah Belah
Previous Post

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

Next Post

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

Anton Prasetyo

Anton Prasetyo

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 035

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.