Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Jihad dan Jahat

Jihad dan Jahat

Jihad dan Jahat

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
07/06/2022
in Kolom, Tajuk Utama
8 0
0
7
SHARES
142
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Perbuatan jahat seperti mengganggu umat Islam dan lainnya, bukanlah tipologi Muslim Sejati yang disabdakan Nabi di atas. Aksi-aksi gangguan terhadap Muslim maupun Non-Muslim dalam bungkusan kata “Jihad”, sudah sangatlah sesat.

Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah tafsir Q.S. al-Fath: 29, “…asyiddāʾu ʿala al-kuffār” (keras terhadap orang-orang kafir). Banyak dan sudah salah kaprah jika Muslim memaknai ayat ini sebagai dalil permusuhan dengan Non-Muslim. Padahal, yang tahu makna “…asyiddāʾu ʿala al-kuffār…” hanyalah Nabi SAW. 

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Menyambung pendapat Habib Jindan sebelumnya, penulis sepakat bahwa realitas terbaru Muslim sekarang yakni kemasan luarnya Jihad, tetapi dalamnya jahat. Jihad versi Nabi SAW. adalah jalan dakwah yang santun. Bentuk cacian, menebar hoaks, provokasi, atau perbuatan mengganggu manusia lain merupakan jalan setan.

Jika kita menerapkan jihad versi Nabi dalam kehidupan sekarang, yaitu dengan meneladani kesabaran dan perbuatan baiknya. Untuk itulah, kita jangan mudah terprovokasi dan mudah menelan mentah kabar yang belum tentu itu benar. Mudah mengambil keputusan, tetapi tidak berpikir secara matang.     

Ada sebuah advice dari Habib Jindan yang patut kita renungkan berikut ini:

“Kita hidup di dunia ini ironis di antara dua hal. Ada orang yang mengganggu dan diganggu. Jikalau kita memang terkena salah satunya, kita lebih baik diganggu, daripada mengganggu. Lebih baik dimusuhi, jangan memusuhi, Lebih baik dicaci maki dan dihina, daripada mencaci maki dan menghina.”

Wallahu a’lam… 

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Habib Jindan bin NovelHakikat JihadHoaxJahatJihadJihad dalam IslamMencaci AgamaProvokasiSalah Kaprah tentang Jihad
Previous Post

Konsep Manusia Sebagai Khalifah di Muka Bumi

Next Post

Ini Pola Penyebaran Ideologi Khilafah oleh Khilafatul Muslimin

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Selebaran Khilafatul Muslimin

Ini Pola Penyebaran Ideologi Khilafah oleh Khilafatul Muslimin

Rektor Universitas Muhammadiyah Metro Lampung Jazim Ahmad

Pengusung Khilafah Masih Gentayangan, Buat Regulasi Pelarangan Ideologi Bertentangan dengan Pancasila

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.