Selasa, Oktober 7, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
Kader Ulama Masjid Istiqlal menjadi Duta “Religious Diplomacy” di Amerika

Kader Ulama Masjid Istiqlal menjadi Duta “Religious Diplomacy” di Amerika

Admin Islamina by Admin Islamina
09/12/2023
in Kabar
6 0
0
6
SHARES
121
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Religious Diplomacy

Diplomasi berbasis agama memang terdengar menjadi suatu sangat besar, karena biasanya term diplomasi melibatkan antar dua negara atau dua instansi besar. Meminjam esensi diplomasi itu sendiri, penggunaan term diplomasi disini dimaknai lebih sebagai seorang duta atau mungkin representatif, diplomasi yang dilakukan melalui kesamaan kepentingan, kesamaan nilai dan semangat yang dijunjung, baik terhadap komunitas lain maupun terhadap agama lain.

BacaJuga

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

Imam Yahya Hendi, muslim chaplaincy (rohaniawan muslim) di Georgetown University yang sempat kami temui pada hari Jumat 17 November 2023, bahkan mengatakan bahwa dakwah Islam di Amerika masuk melalui memperkenalkan kesamaan nilai-nilai agama yang ada baru kemudian memasukkan ajaran serta pilar-pilar Islam, bukan diawali dari fiqih yang produknya bisa sangat banyak dan beragam itu.

Fiqih di Amerika ini mempunyai corak tersendiri, dimana sebuah produk hukum fiqih memerlukan berbagai pertimbangan lebih jauh, mendahulukan esensi dan tujuan agama yang lebih pokok dibanding kekeuh mempertahankan pendapat fiqih dalam hal transaksional (mu’amalah) dan interaksi sosial yang sangat banyak variannya. Fiqh al-Aqalliyat atau jurisprudence for minority adalah corak fiqh di United States yang dikembangkan oleh Taha Jabir Alwani yang kemudian mendirikan Fiqih Council of North America (FCNA) pada sekitar tahun 1994.

Alwani dan juga Al-Qaradawi dikenal merupakan tokoh yang memprakarsai gagasan Fiqih Aqalliyat ini, dimana Qaradawi kemudian mendirikan The European Council for Fatwa and Research (ECFR) pada tahun 1997. Ada beberapa prinsip utama dalam aplikasi Fiqih Aqalliyat tersebut yakni; memperluas definisi maqasid al-shari’ah menjadi definisi yang lebih menekankan pada kebenaran dan keadilan sebagai sebuah kaidah umum, mendasarkan pengambilan hukum yang mempertimbangkan situasi dan kondisi dengan menggunakan doktrin maslahah dan gagasan kebiasaan atau ‘urf, serta mengaplikasikan universalitas al-Qur’an yang meniscayakan peleburan sekat antara Muslin dan non-Muslim (N. Gafoordeen and M.M.M.Sabir, 2023; 80)

Seorang Ulama dituntut untuk dapat memberikan jawaban atas pelbagai permasalahan yang dihadapi oleh ummat dengan bijaksana, dan untuk memberikan fatwa seorang mufti harus mempunyai asupan informasi yang komprehensif dan juga tepat. Yusuf Qardawi dalam kitabnya “Al-Fatwa” mengatakan bahwa diantara kesalahan seorang mufti dalam berfatwa adalah kurangnya menguasai objek permasalahan yang ditanyakan dalam fatwa (Qardawi, 2008: 57). Karena produk hukum Fiqih sangat bergantung pada konteks serta illat yang menentukan hukum tersebut.

Membekali para calon ulama dengan cakrawala global merupakan modal yang sangat berharga, dakwah di Amerika adalah dakwah dengan melalui jalur religious diplomacy, dakwah melalui kesamaan nilai dan kesamaan kepentingan (commond interest) baru kemudian memasukkan nilai-nilai ajaran Islam. Habib Ali Al-Jufri mengatakan bahwa “Mereka (diluar Islam) tidak membaca sirah Nabi ataupun kitab suci, akan tetapi mereka membaca kita (umat Islam) sebagai pengikutnya, maka jadilah seorang muslim yang menjadi representasi Islam dan cerminan akhlaq Rasulullah”

Belajar dari Muslim minoritas di US juga merupakan pengalaman yang sangat penting, belajar bagaimana metode dakwah yang dilakukan di sana. Hal ini tidak terlepas dari data yang dikemukakan oleh Pew Research Center yang mengatakan bahwa lanskap perkembangan agama secara global, dari sekitar 230 negara yang di survey, merepresentasikan sekitar 84% penduduk dunia pada tahun 2010 yang mencapai 6,9 Milyar, menunjukkan bahwa sekitar 2,2 milyar atau 32% populasi penduduk dunia memeluk agama Kristen, sedangkan 1,6 milyar atau sekitar 23% populasi penduduk dunia memeluk agama Islam. Dan jika tren demografi ini terus berlanjut, maka populasi pemeluk agama Islam akan menyamai dengan pemeluk agama Kristen pada pertengahan abad 21, yakni antara tahun 2010 sampai dengan 2050, dimana populasi dunia diperkirakan meningkat 35% menjadi 9.3 milyar, dan di Eropa sendiri Muslim akan meningkat 10% dari keseluruhan populasi. Artinya pemeluk Islam semakin meningkat.

Peristiwa nine-ileven yang kemudian menjadi tragedi besar, memang menjadi pukulan telak bagi kaum Muslimin terkhusus yang berada di United States, akan tetapi disisi lain justru membuat banyak orang semakin penasaran dengan Islam dan tak jarang kemudian mendapat hidayah karena itu. Begitu juga dengan peristiwa perang Israel vs Hamas yang kemudian menjadikan polarisasi dalam masyarakat antara yang pro Israel dan yang pro Palestina. Tetapi disisi lain justru banyak yang kemudian semakin penasaran terhadap Islam dan bahkan memeluk Islam, situasi ini seperti pepatah Blessing in disguise. Belajar dan merasakan menjadi kelompok minoritas menjadi sangat penting, karena akan semakin menumbuhkan semangat solidaritas serta kepedulian terhadap sesama.

Belajar dan merasakan menjadi kelompok minoritas sangat penting, karena akan semakin menumbuhkan semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Religious Diplomacy melalui nilai-nilai dan semangat yang dijunjung tinggi, baik terhadap komunitas lain maupun terhadap agama lain sangat penting untuk terus ditingkatkan, agar agama tidak menjadi bencana yang memecah belah dunia, tetapi agama justru menjadi media yang mempersatukan dunia.

Dok. Labib Syauqi


References

  • https://www.researchgate.net/publication/370778838_Thaha_Jabir_al-Alwani_Yusuf_al-Qardlawi_Founders_of_Minority_Fiqh_FIQH_AL_AQALLIYAT
  • Yusuf al-Qardawi, Al-Fatwa Baina al-Indlibath wa al-Tasabbub,  2008, page 57
  • “The Future of World Religions: Population Growth Projections, 2010-2050,” official website, Pew Research Center, 2 April 2015, https://www.pewresearch.org/religion/2015/04/02/religious-projections-2010-2050/.

 

Continue Reading
Page 2 of 2
Prev12
Previous Post

GAGASAN KEMBALI KE AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH

Next Post

Konflik Bitung : Kerukunan yang Masih Semu ?

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru
Kabar

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Gus Yahya PBNU
Kabar

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

24/09/2024
Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Kabar

Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme

23/09/2024
Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan
Kabar

Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan

12/09/2024
Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum
Kabar

Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum

13/08/2024
Next Post
edisi 53

Konflik Bitung : Kerukunan yang Masih Semu ?

Empat Kondisi Umat Islam, Bagaimana Menyikapinya

Empat Kondisi Umat Islam, Bagaimana Menyikapinya?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.