Islamina.id – Kehidupan manusia selalu berubah dengan cepatnya. Detik menjadi menit, menit berubah menjadi jam, dari jam ke hari, minggu, sebulan, setahun dan seterusnya. Bila perubahan ini tak disikapi dengan baik, maka akan mengagetkan kita.
Tak terasa baru kemarin masuk sekolah dasar (SD) sekarang sudah SMP, yang smp sekarang sudah SMA, yang SMA tak terasa sudah mau masuk perguruan tinggi, atau hendak kerja, semuanya cepat berubah. Allah mengingatkan kita melalui banyak tanda diantaranya rambut mulai memutih.
Pertanyaanya adalah bagaimana kita menyikapi perubahan yang cepat ini?
Jawabannya adalah pergunakan sebaik-baiknya waktu yang kita miliki dengan didasari ilmu, sehingga kita selalu bisa berinovasi. berkat bekal imtaq (iman dan taqwa) menjadi benteng, tameng menghadapi kondisi apapun. Orang akan menjadi mulia bila mampu mengendalikan dirinya
Di dalam al-Qur’an al-Hasyr: 18
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini memberi peringatan kepada kita agar selalu menyiapakan bekal yang banyak tak hanya untuk kepentingan dunia saja namun akhirat juga, maka sebaik-baiknya bekal yaitu ketakwaan. Imam al-Ghazali dalam karyanya kitab Ayyuha al-Walad pernah mengingatkan:
مَالَمْ تَعْمَلْ لَمْ تَجِدْ اَلأَجْرَ
Artinya: Jika kamu tak kerja atau berbuat, maka jangan berharap gaji, pahala.
Manusia hidup di dunia ini tak mampu hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain, terbukti kalau kita fikir, makanan yang kita makan atas bantuan orang lain, ada petani, ada yang jual pupuk, ada yang mengantarkan, ada yang memanen, dll.
Begitu juga orang mati pun masih menyusahkan orang lain, terbukti orang yang hidup harus ada yang memandikannya, mengkafani, mensyalati maupun menguburnya, bila samapai ada yang tak menjelannkan, maka akan terkena dosanya, maka dari itu kita harus berbuat baik, agar tercipta ketentraman dan kedamaian dimasyarakat. Abu Dawud kitab az-Zuhd mengutip perkataan Abu Darda’ yang berbunyi: