Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Kang Jalal Sang Susi (sunni-syiah) Berpulang

Kang Jalal Sang Susi (sunni-syiah) Berpulang

Kang Jalal Sang SUSI (Sunni-Syiah) Berpulang

Mukti Ali Qusyairi by Mukti Ali Qusyairi
16/02/2021
in Kolom, Tajuk Utama
9 1
0
10
SHARES
200
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – GUS DUR, CAK NUR, KANG JALAL. Tiga tokoh yang berpengaruh dan mengarahkan arus diskursus keislaman di Indonesia. Bagi saya ketiga tokoh ini punya jasa besar dalam membangun pemahaman Islam untuk mencintai bangsa dan negaranya.

Meski titik berangkatnya berbeda. Gus Dur berangkat dari kekayaan khazanah klasik kitab kuning yang hidup di kalangan Nahdhiyyin. Cak Nur berangkat dari pemikiran Ibnu Taymiyah yang dipahaminya dengan caranya sendiri. Kang Jalal berangkat dari kekayaan khazanah sufisme, filsafat Islam, dan pemikiran revolusioner Syiah.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Dari titik berangkat yang berbeda, mereka bertiga memperjuangkan hal yang sama–setidaknya ini menurut pandangan saya–yaitu pemahan keislaman untuk memperkokoh nasionalisme, memantapkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, dan nilai-nilai luhur yang hidup sebagai karakter bangsa ini: bhinekatunggalika, toleran, moderat. Karena dalam pergaulan sehari-hari ketiga tokoh ini sahabat dekat, karib.

Kang Jalal sang Intelek

Kang Jalal adalah intelektual yang berproses, sang pencari, salik, pejalan yang tak kunjung selesai. Kehidupan pemikiran dan keyakinannya begitu dinamis. Ia pernah menjadi muslim tradisional, lalu menjadi sangat sekular, lalu menjadi pemikir Islam yang bebas tanpa terikat pada ormas keagamaan tertentu, lalu menjadi seorang Muhammadiyah, lalu ICMI, dan terakhir berlabuh pada Syi’ah.

Ketika pada masa di mana Kang Jalal belum berlabuh dan mendeklarasikan dirinya sebagai seorang Syiah di mata publik, ada beberapa bukunya yang sangat berpengaruh dan dibaca oleh hampir semua kalangan.

Setidaknya ada dua buku yang paling berpengaruh–berdasarkan pengalaman membaca saya–yaitu: Islam Aktual dan Islam Alternatif. Kedua buku ini diterbitkan Mizan. Saya membaca khatam bolak-balik ketika saya duduk di kelas tiga tsanawiyah Lirboyo. Saat itu Kang Jalal diposisikan publik sebagai intelektual bebas, tanpa tendensi pada aliran tertentu.

Terus terang saya terhipnotis dengan penjelasannya yang renyah, enak dibaca, komunikatif, dan dibumbuhi humor serta kisah yang mempersedap hidangan narasi yang dibangun.

Kedua buku Kang Jalal–tentu saja juga buku Pesantren Sebagai Sub-Kultur Gus Dur dan Islam Doktrin dan Peradaban Cak Nur–mampu mengambil hati saya untuk dengan berat hati memadu bacaan kitab-kitab kuningku. Saya akhirnya harus membagi waktu antara membaca kitab kuning dan kitab putih Gus Dur, Cak Nur, dan Kang Jalal.

Menjadi penasaran. Ketika saya ingin membeli kitab di Toko Sembilan Satu Kota Kediri, saya melihat buku Kang Jalal berjudul Rekayasa Sosial bersampul merah. Mataku berbinar-binar dan langsung saya baca seklias. Tanpa babibu saya membelinya. Dalam hati, uang wesel kiriman ibuku habis untuk beli buku.

Agak lemes memang. Mungkin teman-temanku mengira saya a-sosial atau pelit karena jarang nongkrong di warung jajan dan mengopi bersama mereka, dimaklumi karena mereka tidak tahu kalau uangku memang ludes untuk beli kitab dan buku. Yah, resiko kecanduan buku, kutubuku. Tidak apa apa. Suatu saat semoga teman-temanku memahami ini.

Saya membaca buku Rekayasa Sosial yang menarik sekali. Ada ulasan tentang kesalahan berfikir. Rekayasa yang diidentikan negatif, menurut Kang Jalal tidak tepat. Rekayasa itu sebetulnya baik. Saya pun belajar Rekayasa Sosial pada buku itu. Sampai kalau ada buku karya Kang Jalal apapun judulnya saya beli.

Page 1 of 2
12Next
Tags: cak nurgus durkang jalalkang jalal sunni-syiahsunnisyiah
Previous Post

Rahmat Jalaluddin Rahmat (2)

Next Post

Mengenang K.H. Dr. Jalaluddin Rakhmat (1949-2021)

Mukti Ali Qusyairi

Mukti Ali Qusyairi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Mengenang K.h. Dr. Jalaluddin Rakhmat (1949-2021)

Mengenang K.H. Dr. Jalaluddin Rakhmat (1949-2021)

Khilafah Itu Konstruksi Historis, Bukan Ajaran Islam

Khilafah Itu Konstruksi Historis, Bukan Ajaran Islam

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.