Namun, berdasarkan sependek pengamatanku, setelah mendirikan IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) dan deklarasi pribadi berafilisi pada Syiah, Kang Jalal tertangkap radar mental blok publik. Mulailah terlihat publik mengalami like and dislike, suka dan tidak suka.
Apalagi setelah munculnya gerakan ANNAS Indonesia (Aliansi Nasional Anti Syiah Indonesia), yang memang mengambil posisi berseberangan secara diametral dan tegas dengan golongan Syiah di Indonesia yang direpresentasikan IJABI dan ABI.
Kang Jalal
Akan tetapi, berdasarkan pengalaman hidup dan pergulatan pemikirannya yang dinamis dan panjang. Kang Jalal membawa IJABI sebagai Syiah Nusantara, Syiah yang mengedepankan taqrib al-madzhahib, mendekatkan madzhab Syiah dengan madzhab Sunni, tidak mempertajam perbedaan, dan melarang melakukan umpatan kepada seluruh sahabat Nabi dan Aisyah istri Nabi karena Rahbar Ali Hamanie Iran sendiri melarangnya. Istri Nabi dan seluruh sahabat Nabi harus dihormati.
Bahkan Kang Jalal sendiri lebih suka disebut sebagai seorang SUSI (Sunni-Syiah). Memang pemikiran Kang Jalal hasil dialektika Sunni dan Syiah. Memang bukan orang Syiah sejak kecil. Memang tidak Syiah-Syiah amat sih..
Kalau saya memahami, pemikiran Kang Jalal lebih kepada elaborasi khazanah sufisme yang sangat berkembang di dunia Sunni.
Tokoh yang Menginspirasi Kang Jalal
Ada 3 tokoh sufi Sunni yang sering dikutip Kang Jalal baik di buku atau di ceramahnya, yaitu: Imam al-Ghazali, Imam Ibnu Arabi, dan Jalaluddin Rumi. Terkadang juga mengutip ulama sufi Sunni yang lain. Bisa dilihat dalam bukunya Reformasi Sufistik.
Malahan ada seorang sufi Sunni yang dikutip panjang-panjang oleh Kang Jalal dalam bukunya Tafsir Sufi Al-Fatihah yaitu Imam Mahmud al-Alusi, seorang penafsir Al-Quran dengan pendekatan sufistik yang ditulisnya dalam sebuah kitab Tafsir Ruhu al-Ma’nai.
Saya mengenal pemikiran Kang Jalal lebih didominasi oleh diskursus sufisme, nasionalis, dan menghargai perbedaan. Entah kalau orang lain mengenalnya.
Menariknya, Kang Jalal seorang sarjana ilmu komunikasi. Dengan bukunya Psikologi Komunikasi. Akan tetapi menguasai diskursus keislaman. Jenius.
Kang Jalal sudah dipanggil pulang ke Haribaan Allah. Tunai sudah janji bakti. Innalillahi wa innailaihi rajium. Husnul khatimah dan mendapatkan tempat terindah di sisi Allah. Amin..