Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Keganjilan Wahabi Nusantara

Keganjilan Wahabi Nusantara

Keganjilan Wahabi Nusantara

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
29/06/2021
in Gagasan
27 1
0
28
SHARES
558
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sejumlah Keganjilan Wahabi Nusantara

Ganjil ketika melihat identitas Wahabi hanya melihat celana cingkrang, jenggot panjang, atau wanita bercadar, dengan cara pandang merujuk pada Wahabiyah ala Muhammad bin Abdul Wahab dan pengikutnya. Karena pada riilnya di masyarakat, di antara mereka ada yang amaliah sosialnya keluar dari konsep ideologi Wahabi. Sebagai contoh, ada orang yang celana cingkrang tapi masih ikut tahlil, ada wanita bercadar tapi jadi driver ojek, jualan sayur, dan lain-lain.

Bentuk akulturasi seperti ini yang pernah membuat Mark R. Woodward (2004) merasa kesulitan ketika hendak melihat wajah Islam di Indonesia. Barangkali kasus tersebut hampir sama dengan wajah Wahabi di Indonesia atau Wahabi Nusantara yang sampai saat ini tidak cukup diindentifikasi dengan simbol, tetapi perlu penalaran rigid dengan ideologi dan agenda radikal lainnya.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Kasus ini juga bisa digunakan menilai bagaimana Khalid Basalamah dengan lihai hadir di Podcast Dedy Corbuzier. Dalam kasus yang dituduhkan kepadanya terkait dengan ia melarang mengikuti nyanyian Indonesia Raya untuk anak sekolah, Basalamah menampik itu dilakukan dalam rangka tidak cinta NKRI. Akunya, dia tetap cinta NKRI karena lahir dan besar di Indonesia.

Tokoh-tokoh Wahabi Nusantara lain tampaknya juga tidak serempak mempermasalahkan tentang cinta tanah air. Meskipun ada, jumlah mereka tidak banyak namun cenderung berisik. Itulah fakta yang hingga saat ini masih ada di beberapa daerah. Anehnya, para pengikut mereka cukup antusias dengan agenda mereka yang manis, yaitu untuk menyelamatkan generasi dari paham-paham Islam yang dinilai menyimpang. Pertanyaannya, kenapa mereka terus berkembang sementara pengikut mereka tidak terlalu totalitas angkat senjata seperti yang berkobar di Timur Tengah? Selama tidak ditumpangi agenda politik, mereka tetap akan berkutat pada tataran ideologi yang hanya diterima secara minimum. Sedangkan jika ada peristiwa perusakan tempat-tempat yang dinilai sebagai sarangnya bid’ah, kurafat seperti yang terjadi baru baru ini di Solo, itupun sudah final berhadapan dengan hukum yang berlaku.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: TakfiriWahabi
Previous Post

Perjalanan Pemikiran al-Ghazali: Tasawuf (2)

Next Post

KENISCAYAAN IJTIHAD

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Keniscayaan Ijtihad

KENISCAYAAN IJTIHAD

Berbicara Tentang Ayahku, Syekh Mulla Ramadhan Al-buthi

Berbicara Tentang Ayahku, Syekh Mulla Ramadhan al-Buthi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.