Sejumlah Keganjilan Wahabi Nusantara
Ganjil ketika melihat identitas Wahabi hanya melihat celana cingkrang, jenggot panjang, atau wanita bercadar, dengan cara pandang merujuk pada Wahabiyah ala Muhammad bin Abdul Wahab dan pengikutnya. Karena pada riilnya di masyarakat, di antara mereka ada yang amaliah sosialnya keluar dari konsep ideologi Wahabi. Sebagai contoh, ada orang yang celana cingkrang tapi masih ikut tahlil, ada wanita bercadar tapi jadi driver ojek, jualan sayur, dan lain-lain.
Bentuk akulturasi seperti ini yang pernah membuat Mark R. Woodward (2004) merasa kesulitan ketika hendak melihat wajah Islam di Indonesia. Barangkali kasus tersebut hampir sama dengan wajah Wahabi di Indonesia atau Wahabi Nusantara yang sampai saat ini tidak cukup diindentifikasi dengan simbol, tetapi perlu penalaran rigid dengan ideologi dan agenda radikal lainnya.
Kasus ini juga bisa digunakan menilai bagaimana Khalid Basalamah dengan lihai hadir di Podcast Dedy Corbuzier. Dalam kasus yang dituduhkan kepadanya terkait dengan ia melarang mengikuti nyanyian Indonesia Raya untuk anak sekolah, Basalamah menampik itu dilakukan dalam rangka tidak cinta NKRI. Akunya, dia tetap cinta NKRI karena lahir dan besar di Indonesia.
Tokoh-tokoh Wahabi Nusantara lain tampaknya juga tidak serempak mempermasalahkan tentang cinta tanah air. Meskipun ada, jumlah mereka tidak banyak namun cenderung berisik. Itulah fakta yang hingga saat ini masih ada di beberapa daerah. Anehnya, para pengikut mereka cukup antusias dengan agenda mereka yang manis, yaitu untuk menyelamatkan generasi dari paham-paham Islam yang dinilai menyimpang. Pertanyaannya, kenapa mereka terus berkembang sementara pengikut mereka tidak terlalu totalitas angkat senjata seperti yang berkobar di Timur Tengah? Selama tidak ditumpangi agenda politik, mereka tetap akan berkutat pada tataran ideologi yang hanya diterima secara minimum. Sedangkan jika ada peristiwa perusakan tempat-tempat yang dinilai sebagai sarangnya bid’ah, kurafat seperti yang terjadi baru baru ini di Solo, itupun sudah final berhadapan dengan hukum yang berlaku.