Senin, Oktober 6, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Prayer

Prayer

Kekuatan Doa

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
15/07/2020
in Kolom
13 0
0
13
SHARES
257
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Jadi doa, menurut beliau, merupakan sebuah sarana untuk menangkal bala’/musibah dan mendatangkan rahmat. Sama seperti sebuah perisai yang dapat menangkal datangnya anak panah dan (membendung) air sehingga menjadi sarana bagi tumbuhnya suatu tanaman dari bumi. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa termasuk di antara takdir Allah, adalah tertangkalnya musibah berkat doa.

Selain itu, doa juga mengindikasikan bahwa kita memang benar-benar butuh Allah, nahnu faqiyrun. Sikap merendahkan diri dengan berdoa dihadapan Allah dan merasa butuh kepada-Nya itu sangat disukai oleh Allah SWT. Sebaliknya bila kita tidak berdoa maka Allah akan marah. Sebagaimana dinyatakan dalam satu bait syair yang terdapat dalam kitab tafsir Ibn Katsir ketika mengupas surat al-Fatihah:

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

الله يغضب إن تركت سؤاله و بني أدم حين يسأل يغضب

“Allah marah jika engkau tidak meminta (berdoa) kepada-Nya, Sementara manusia marah ketika dia diminta”.

Oleh karenanya seorang muslim sudah selayaknya tidak pernah berhenti berdoa. Mereka yang tidak mau berdoa mengindikasikan pada dirinya ada kesombongan, sebuah penyakit hati yang bisa menyebabkan dirinya nestapa di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَدْعُ اللَّهَ غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ

“Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.” (HR. Ahmad)

Demikian, bila kita melihat makna sholat secara bahasa yang berarti doa. Panggilan “Hayya ‘ala ash-Sholah”, secara bahasa berarti ajakan kepada kita untuk merendahkan diri dihadapan Allah dengan berdoa.

Ketidaksombongan dan merendahkan diri di hadapan Allah lalu berdoa yang membawa optimisme, itulah salah satu kunci kebahagiaan. Bukankah saat berdoa kita bisa meminta kepada Allah agar diberi hati yang tenang, tidak gelisah, tidak stress bahkan depressi dalam menjalani kehidupan yang penuh dinamika dan banyak persoalan ini. Terlebih dalam kondisi saat ini dimana wabah Covid 19 membuat kondisi tidak menentu di hampir semua lini kehidupan kita.

Doa memang membuka harapan dan keyakinan kita untuk bersandar kepada Allah yang menguasai segala, sehingga paling tidak, doa akan memberikan efek kejiwaan kepada kita untuk bisa bertahan dan tetap optimis dalam situasi sulit serta yakin bahwa seberat apapun permasalahan yang kita hadapi sangat mungkin berakhir dan bahkan berubah dengan kuasa Allah SWT.

Tapi di satu sisi kitapun seyogyanya menyadari bahwa seandainya doa yang kita panjatkan ternyata belum dikabulkan, kita tidak boleh patah hati, karena kita adalah hamba yang hanya meminta dan berdoa, bukan penentu doa. Dan in syaa Allah doa yang belum terkabulkan tersebut akan menjadi amal sholeh kita di yaumil qiyamah.

Terlepas dikabulkannya atau tidak doa kita, yang jelas hal tersebut setidaknya menjadi bukti kehambaan kita kepada Allah SWT sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Athaillah as-Sakandariy dalam al-Hikam nya:

لا يكن طلبك تسبباً إلى العطاء منه فيقل فهمك عنه .وليكن طلبك لإظهار العبودية وقياماً بحقوق الربوبية

“Jangan maknai permintaanmu sebagai sebab atas pemberian Allah yang mana hal tersebut menunjukkan kekurangpemahamanmu terhadap-Nya. Hendaklah sadari bahwa permintaanmu adalah pernyataan kehambaan dan pemenuhan atas hak-hak ketuhanan.”

Akhir kata, dengan penjelasan makna sholat secara Bahasa di atas, bukan berarti saya—yang masih faqir ini— menafikan pengertian sholat secara istillah yang —in syaa Allah —akan kita bahas pada renungan berikutnya. Di mana kita akan mencoba mengupas hikmah dan ibrah dari sholat lima waktu yang kita tegakkan dan kaitannya dengan upaya kita menggapai kebahagiaan.

Wallahu a’lam.

Continue Reading
Page 2 of 2
Prev12
Tags: kekuatan doasholat adalah doa
Previous Post

Pentingnya Menghormati Guru dan Tantangannya di Era Globalisasi

Next Post

KH. Abdul Karim Sang Pendiri Pesantren Lirboyo

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Kh. Abdul Karim Sang Pendiri Pesantren Lirboyo

KH. Abdul Karim Sang Pendiri Pesantren Lirboyo

Kepedulian Yang Berkualitas

Kepedulian yang Berkualitas

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    257 shares
    Share 103 Tweet 64
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.