Ini bunyi ayat dan penjelasannya:
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
Artinya:
Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat (QS: As Syura: 27).
Imam Ar Razi dalam tafsirnya yang berjudul Mafatihul Ghaib menjelaskan bahwa Allah Dzat yang Maha Mengetahui akan kebaikan (maslahat) hambanya dengan memberikan rizki kecuali sekedarnya saja. Perbedaan selisih ukuran dan takaran rizki bukan berarti Allah pelit kepada mereka tetapi untuk menjaga kebaikan.
Sedangkan menurut Imam Al Baidhawi dalam tafsirnya, Anwar At Tanzil mengupas penyebab seseorang menjadi sombong dan melampaui batas dan mendzalimi kepada orang lain saat seorang hamba diberikan rizki yang melimpah ruah tetapi atas ilmu dan kebijaksanaan-Nya maka Dia mengatur rizki hamba-nya sesuai yang mereka butuhkan.
Baca selengkapnya di Syahadat.id