Dengan tidak menafikan peran penting seorang ayah, kita bisa melihat betapa Hajar, benar-benar memerankan dirinya sebagai UMMI. Kenapa kata UMMI saya tulis beda… karena inilah yang akan kita kupas juga pada bahasan kali ini.
UMMI ( أم) kata ini dalam Bahasa Arab seakar dengan kata UMMAH ( أمة ) dan IMAM ( امام) serta AMAM ( أمام ). Kata-kata tersebut memberikan pesan kepada kita bahwa seorang ibu (UMMI) hendaknya seorang yang visioner, memiliki pandangan ke depan (AMAM) dalam mendidik dan mentarbiyah anak-anaknya sehingga bisa menjadi pemimpin (IMAM) yang siap memimpin umat (UMMAH). Jadi kedudukaan seorang ibu dalam membentuk karakter dan akhlak anak sangat dominan. Bahkan bisa dikatakan ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Sebagaimana dikatakan oleh Hafizh Ibrahim dalam syairnya:
اَلْأُمُّ مَدْرَسَةٌ إِذَا أَعْدَدْتَهَا
أَعْدَدْتَ شَعْباً طَيِّبَ الْأَعْرَاقِ
“Ibu adalah sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya Berarti kamu menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya” (Ali Ridha, al-Insya al-Sahl, Dar al-Syarq al-‘Arab, hal. 89)
Bagaimana Peran ayah? Ayah dalam Bahasa Arab disebut Abun (أب) dan kata أب dengan perubahan dan perkembangan kata yang dibentuknya memiliki makna antara lain (menjadi) ayah, yang memiliki, singa, memelihara, mendidik, dan keagungan (lihat Ahmad Warson Munawwir, *al-Munawwir Kamus Arab Indonesia). Kalau kita gabungkan kedua kekuatan ini ( أب dan أم )—bila berjalan sebagaimana mestinya— dalam mendidik anak, maka ayah yang memiliki anak akan merasa bertanggung jawab untuk memelihara anak dengan mendidik dan melindunginya, sebagaimana singa melindungi dan menjaga wilayah kekuasaannya.
Dalam proses pendidikan ini ayah didampingi ibu yang memiliki visi untuk menjadikan anaknya sebagai imam atau pemimpin umatnya dan dengan demikian in syaa Allah anak akan menjadi orang yang agung (salah satu arti أب) dan mulia. Agung dan mulia bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat, dan ini berarti si anak menjadi orang yang bertaqwa. Karena ketaqwaan itulah yang menjadikan kita mulia bahkan paling mulia (Inna akromakum ‘indallahi atqokum). Dan bukankah ini yang kita minta dalam doa kita. Kita minta kepada Allah agar kita dan anak-anak kita menjadi pemimpin orang yang bertaqwa (waj’alna li al-muttaqiyna imama).
Wallahu a’lam
Semoga bermanfaat.