Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Kisah Nasrani Yang Mendapat Berkah Di Hari Asyura

Kisah Nasrani Yang Mendapat Berkah Di Hari Asyura

Kisah Nasrani Yang Mendapat Berkah Di Hari Asyura

Alwi Jamalulel Ubab by Alwi Jamalulel Ubab
19/08/2021
in Kolom
7 0
0
7
SHARES
137
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

ISLAMINA.ID – Al-kisah, di daerah yang bernama Ray ada seorang hakim yang kaya. Suatu hari ia didatangi oleh seorang fakir tepat di hari Asyura. Si fakir berkata kepada sang hakim: “ semoga Allah memuliakanmu wahai hakim, aku adalah seorang laki-laki fakir yang memiliki keluarga. Aku datang kepadamu ingin meminta tolong dengan sebab kemulia’an hari ini. Tolong berikan kepadaku sepuluh potong roti, sepuluh potong daging dan uang dua dirham”.

Sang hakim mengiyakannya dan berjanji akan memberikannya ketika waktu dzuhur tiba. Namun, ketika si fakir kembali untuk menagih janji, sang hakim malah menelantarkannya dan menjanjikannya lagi untuk memberikannya ketika waktu ashar tiba. Seperti janji yang pertama, sang hakim tidak menepati janjinya. 

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Si fakir pulang dalam keadaan sakit hati. Di tengah jalan, ia bertemu dengan seorang Nasrani yang sedang duduk di depan pintu rumahnya. Si fakir mendekatinya dan berkata: “dengan kemuliaan hari ini, berilah aku sesuatu”. “Memang ada apa dengan hari ini?, sahut si Nasrani, heran.  “ini adalah hari Asyura, hari yang penuh dengan kemuliaan” kata sang fakir. Kemudian si fakir menyebutkan keutamaan hari Asyura kepada si Nasrani.

Si Nasrani berkata: “sebutkan kebutuhanmu,  dengan keagungan hari yang mulia ini aku akan memenuhinya”. Si fakir menyebutkan sama persis seperti yang ia pinta kepada sang hakim sebelumnya (sepuluh potong roti dan daging serta uang dua dirham).

Baca juga:

Muslim Masuk Gereja, Bolehkah ? Bagaimana Hukumnya ?

Si Nasrani memenuhi kebutuhan sang fakir, bahkan lebih. Ia memberikan sepuluh kantung gandum, seratus potong daging dan dua puluh dirham. “Ini untukmu dan keluargamu menyambung hidup selama beberapa bulan ke depan, aku memberikannya kepadamu dengan berharap keberkahan hari yang mulia ini” kata si Nasrani. Si fakir pulang ke rumah menemui keluarganya dengan perasaan gembira.    

Mimpi Sang Hakim

Ketika malam tiba sang hakim yang (dulu) sempat menelantarkan si fakir yang meminta bantuan bermimpi. Dalam mimpinya ia mendengar “hatif”, suara tanpa rupa. (Di zaman sekarang kata “hatif” memiliki arti hand phone, karena dengan hand phone kita bisa mendengarkan suara seseorang, mengobrol dengannya dari jarak jauh).

Hatif itu berkata: “angkat kepalamu wahai hakim”. Sang hakim mengangkat kepalanya dan menemukan sebuah gedung mewah yang terbuat dari emas, perak dan yaqut merah. Bagian dalamnya dapat terlihat dari luar, transparan. Sang hakim yang takjub dengannya berkata: “Masya Allah, untuk siapa gedung-gedung ini”. “gedung-gedung itu untukmu, jika engkau menunaikan kebutuhan si fakir. Akan tetapi, karena engkau menolak membantunya maka gedung-gedung tersebut bukan milikmu. Gedung itu sekarang milik orang Nasrani yang membantu si fakir” sahut hatif. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: 10 muharramasyurahikmah asyurakisah nasraninasrani
Previous Post

Momen 10 Muharram Dianjurkan Memperbanyak Sedekah

Next Post

Kisah Athiyah Bin Khalaf: Si Fakir Yang Sukses Membuat Bidadari Tersipu Malu

Alwi Jamalulel Ubab

Alwi Jamalulel Ubab

Mahasantri di Ma'had Aly Saidussiddiqiyah - Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Tahun Baru Islam, Cermati Petuah Umar Bin Khattab Ini

Kisah Athiyah Bin Khalaf: Si Fakir Yang Sukses Membuat Bidadari Tersipu Malu

556 Ulama Yang Wafat Di Masa Pandemi

556 Ulama yang Wafat Di Masa Pandemi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.