Sang hakim bangun dari tidurnya dalam keadaan kecewa. Pagi-pagi buta ia datang mencari dan menemui Nasrani yang dimaksud. “Kebaikan apa yang baru saja engkau lakukan kemarin, wahai Nasrani?” ujar sang hakim kepada Nasrani. “Memang kenapa? Apakah aku harus mengatakan kebaikan yang aku lakukan kepadamu?” sahut si Nasrani.
Baca juga:
Kisah Kelam Kekerasan dan Teror dalam Sejarah Agama Samawi
Kemudian sang hakim menceritakan mimpi yang ia lihat semalam dan berkata: “jualah amal baik yang telah engkau lakukan kepada si fakir kemarin kepadaku dengan seratus ribu dirham”. “Wahai hakim, setiap (amal) yang diterima itu mahal, aku tidak akan menjualnya kepadamu meski dengan seisi bumi sekalipun. Apakah engkau tidak rela memberikan dua gedung itu kepadaku?” si Nasrani membela diri.
“Engkau bukanlah seorang muslim, kau tahu kan apa maksudnya?” sahut sang hakim. “jika itu yang menjadi alasan maka aku akan bersyahadat sekarang”. Si Nasrani kemudian mengucapkan syahadat dan memeluk Islam.
Keberkahan 10 Muharram
Dari kisah tersebut Kita bisa melihat keberkahan yang didapat si Nasrani pada hari Asyura, 10 Muharram. Ia mendapatkan hidayah dan masuk Islam berkah hari Asyura. Kisah tersebut hanya satu diantara banyak kisah yang disebutkan terkait keberkahan hari Asyura. Masih banyak juga kisah magis lainnya, semoga kita termasuk yang mendapatkan keberkahan hari Asyura.
(Kisah tersebut disadur dari kitab Irsyad al-Ibad karya Syekh Zain ad-Din Al-Malibari).
Wallahu a’lam.