“Ini adalah warisan yang sangat berharga sekali. Hal ini dibuktikan dengan sampai sekian tahun bangsa kita ini aman, damai, rukun antar sesama umat dan tidak ada masalah. Pancasila, UUD’1945 itu adalah merupakan solusi yang terbaik. Apakah tokoh-tokoh itu bodoh? Tentunya tidak. Apa yang sudah dirumuskan para tokoh-tokoh bangsa ini adalah solusi terbaik yang harus kita pertahankan,” terangnya.
Menurutnya, sudah banyak contohnya negara-negara di dunia ini yang menerapkan sistem khilafah justru sampai sekarang masih dilanda konflik berkepanjangan.
“Jadi sebenarnya sudah terbukti kalau sistem khilafah itu banyak gagal diterapkan di Timur Tengah. Sampai sekarang konfliknya belum berakhir. Jadi apa yang kita miliki ini harus dipertahankan,” tukasnya.
Untuk itu dirinya meminta masyarakat untuk tidak mudah termakan isu atau narasi propaganda yang menguntungkan kelompok radikal tersebut. Masyarakat juga harus belajar ilmu agama kepada ahlinya agar tidak keliru.
“Artinya kalau orang itu ahli dalam ilmu agama tentunya cara menyampaikannya adalah dengan cara lemah lembut, bukan dengan paksaan dan bukan dengan kekerasan. Jadi kita harus belajar ilmu agama kepada orang yang ahlinya,” kata mantan Rektor Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri ini.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah dan tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk dapat ikut berperan serta dalam menangani atau mematahkan narasi-narasi yang menyesatkan tersebut. Misalkan mengajak kiai-kiai pesantren menggaungkan kelembutan, dan perdamaian. Pemerintah juga perlu menciptakan rasa aman dari berbagai provokasi dan adu domba.
“Karena kelompok radikal itu juga tidak senang melihat negara kita ini aman, damai, rukun dan sejahtera,” ucapnya.
Kiai Kafabihi Mahrus menegaskan kembali agar masyarakat tidak mudah percaya narasi sesat kelompok khilafah. Pasalnya, khilafah itu bukanlah suatu jaminan untuk menjadi kebaikan suatu negara.
“Lebih baik negara yang sudah ada saja ini kita rawat dengan baik, kita jaga dengan baik. Karena kelompok radikal itu berkedok dengan khilafah yang ujung-ujungnya mereka malah justru ingin menghancurkan negara ini yang sudah terjaga kedamaiannya dan ketoleransiannya,” katanya.