Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Tentang Lafadz Allah Dalam Islam

Tentang Lafadz Allah Dalam Islam

Konsep Mahabah Dalam Tasawuf Dzunnun al-Misri

Admin Islamina by Admin Islamina
16/08/2021
in Kolom
9 0
0
9
SHARES
181
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Seperti ungkapannya: “Engkau cinta apa yang dicintai Allah, engkau benci apa yang dibenci-Nya, engkau memohon Ridha-Nya, engkau tolak sekalian yang akan merintangi engkau menuju Dia. Jangan takut akan kebencian orang yang membenci. Dan jangan mementingkan diri dan melihatnya, karena dinding yang sangat tebal untuk melihat-Nya ialah lantaran melihat diri sendiri.”(Hamka,Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya, hlm 100)

Dengan demikian, jelaslah bahwa paham al-Misri tentang mahabah terhadap Allah, adalah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, berserah diri sepenuh hati kepada-Nya, dan mengosongkan jiwa dari selain Allah. Itu artinya, seorang hamba harus mengutamakan Allah daripada kepentingan liannya tidak terkecuali kepentingan dirinya sendiri.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Puncak Mahabah menurut al-Misri

Akan tetapi untuk mencapai puncak mahabah tersebut, menurut al-Misri, seorang hamba haruslah melalui maqamat dan ahwal(al-Taubah, al-Sabr, al-Tawakkal, dan al-Ridha) yang terbilang cukup berat dan panjang. Oleh karenanya, kebanyakan orang jarang bahkan tidak bisa untuk mencapainya; melainkan dia tengah memperoleh rahmat serta karunia dari Allah yang diberikan langsung kepadanya.

Bahkan, al-Misri mengatakan bahwa kebanyakan orang-orang awam akan mengalami kesulitan untuk memahami arti cinta (mahabah) tersebut. Pasalnya,mahabahadalah termasuk pengalaman batiniah yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang khawas (golongan mukmin yang beramal semata-mata karena Allah). Sebagaimana pernyataan dia di dalam syairnya:

Takut lebih pantas bagi orang yang berdosa

Bila ia merasa susah dan sedih

Cinta lebih pantas bagi orang yang takwa

Dan bagi orang yang suci dan bersih.

Demikianlah, konsep mahabah dalam pemikiran tasawuf yang digagas oleh Dzunnun al-Misri. Wallahu A’lam

Page 2 of 2
Prev12
Previous Post

4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

Next Post

Mungkinkah Ilmu Agama Hilang dari Diri Seseorang?

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Hadramaut Sebagai Destinasi Wisata Religi Abad Ini

Mungkinkah Ilmu Agama Hilang dari Diri Seseorang?

Memahami Kembali Tujuan Santunan Anak Yatim

Memahami Kembali Tujuan Santunan Anak Yatim

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.