Walaupun demikian, Abdul Rauf mengaku tidak melihat efektivitas dari perbuatan sebagian pihak yang melakukan boikot para produk-produk tertentu yang disinyalir punya afiliasi dengan Israel. Menurutnya, andaikata produk-produk tersebut memang terbukti punya afiliasi dengan Israel, namun jika barang tersebut sudah masuk ke Indonesia, itu berarti sudah milik kita. Pemboikotan yang serampangan justru hanya akan merugikan warga Indonesia sendiri.
“Misalnya sebagai seorang muslim yang berdagang, saya punya mini market atau supermarket. Seandainya umat Islam juga memboikot barang yang menjadi dagangan saya, berarti itu sebenarnya tidak memboikot Israel, dia memboikot saya dan merugikan saya. Bila diteruskan, hal itu menjadi kontraproduktif,” imbuh Abdul Rauf.
Ia menambahkan, bahwa yang paling efektif jika pemboikotan terhadap barang yang terafiliasi dengan Israel dilakukan sebelum barang itu masuk ke Indonesia. Pemerintah dapat melakukan bargaining terhadap Israel, misalnya dengan mengambil sikap kalau Israel meneruskan agresinya, maka Indonesia tidak akan mau meng-import produksi dari Israel. Hal ini tentu lebih efektif ketimbang melakukan pemboikotan sporadis pada barang yang sudah terlanjur masuk Indonesia.
Jebolah Al Azhar Mesir ini mengajka semua perlu melihat peristiwa ini dengan jernih dan komprehensif. Jangan sampai peperangan yang berkecamuk di jalur Gaza justru secara tidak langsung berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Sekali lagi, semua tetap harus ingat bahwa sisi kemanusiaan perlu dikedepankan dalam melihat musibah peperangan Palestina – Israel.
“Sikap resmi saya, bahwa siapapun di dunia yang melihat Palestina menjadi korban dari musibah kemanusiaan ini, pasti mendukung mereka. Siapapun dan apapun latar belakangnya, apalagi kalau misalnya kita bawa ke dalam ranah konsep agama Islam. Islam adalah agama yang universal, ia diturunkan untuk menjadi rahmat seluruh alam dan tidak terbatas pada dimensi ruang dan waktu,” imbuh Abdul Rauf.
Mengakhiri penjelasannya, akademisi yang aktif menyoroti dinamika politik di Timur Tengah ini berharap agar peperangan ini segera berakhir. Semua pihak yang terlibat perlu mencari jalan tengah untuk perdamaian.
“Mereka harus mendahulukan kepentingan kemanusiaan di atas kepentingan sesaat dan golongannya,” tandasnya.