Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Biografi
Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

Muhaimin Yasin by Muhaimin Yasin
16/11/2023
in Biografi, Tajuk Utama
10 0
0
10
SHARES
207
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Manajemen pendidikan pertama yang diterapkan oleh Kiai Noer ialah pembentukan sistem kerja dan struktur organisasi yang terbuka. Dalam hal ini, beliau memberikan tanggung jawab terhadap orang-orang yang mempunyai bakat pada bidangnya masing-masing.

Dibentuk beberapa divisi untuk menangani unsur-unsur tertentu dalam pesantren. Setiap divisi dalam organisasi ditangani oleh orang lain. Artinya, tidak dikontrol penuh oleh kiai. Ada yang menangani bidang kurikulum, bidang administrasi, bidang tata usaha, bidang keuangan, bidang kesantrian dan bahkan bidang riset dan pengembangan pesantren.

BacaJuga

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Untuk pimpinan yang menangani pesantren cabang, diangkat seorang wakil yang bertugas untuk mengelola secara penuh dan mengawasi pelaksanaan pendidikan di wilayahnya.

2. Pemilihan stake holder yang mumpuni

Selanjutnya, manajemen kedua adalah pemilihan stake holder atau sumber daya manusia yang mumpuni. Dalam manajemen ini, Kiai Noer menempatkan setiap orang yang lulus kualifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dengan dasar profesionalitas, proses perekrutan sepenuhnya didasari dengan kriteria standarisasi yang mencakup hal loyalitas dan tingkah laku keseharian. Sehingga mutu setiap elemen dalam pesantren benar-benar sesuai dengan harapan dan bevariasi.

Mayoritas guru yang mengajar di pondok pesantren Asshiddiqiyah adalah sarjana dengan berbagai latar belakang ilmu pengetahuan. Ada yang lulusan pondok pesantren salaf (klasik), ada pula yang alumni pondok pesantren modern.

3. Mengadakan rapat evaluasi dan konsolidasi per divisi serta rapat pimpinan

Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta di bawah komando sosok bertangan dingin seperti Kiai Noer, tetap memerhatikan sejauhmana progres yang dijalankan oleh stake holder pesantren.

Sehingga dalam rapat evaluasi dan konsolidasi harus dilaksanakan secara rutin. Dalam rapat tersebut, setiap divisi yang ada di lingkungan pesantren diharapkan berlomba-lomba untuk meningkatkan progresifitas perencanaan-perencanaan yang telah disepakati bersama. Begitu pula, pada setiap pertemuan, akan diadakan evaluasi terhadap program kerja per divisi.

Selanjutnya, setelah rapat per divisi rampung, semua hasil mufakat dalam rapat tersebut, akan dilanjutkan pada tahap rapat pimpinan, seluruh hasil dalam rapat per divisi akan dimantapkan kembali. Artinya semua rancangan-rancangan yang muncul dalam rapat per divisi akan diuji, apakah layak untuk dijalankan ataukah tidak. Kalaupun ada kendal-kendala tertentu, maka dalam rapat pimpinan akan dicarikan solusi yang konkret mengenai permasalahan tersebut. Dengan begitu, semua unsur pimpinan yang ada di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah mengetahui apa saja yang berkembang di Pesantren dan ikut andil dalam merumuskan program kerja.

Demikian tiga poin penting manajemen pendidikan ala KH. Noer Muhammad Iskandar. Tidak heran, dalam kurun waktu singkat, yakni 38 tahun, mampu berkembang pesat dan dicintai masyarakat. Selain itu juga, yang menjadi kunci eksistensi Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta di tengah padatnya ibu kota adalah karena sistem tata kelola yang baik.

Tiga tahun sudah, KH. Noer Muhammad Iskandar pulang keharibaan tuhannya, namun Pondok Pesantren yang beliau rintis sejak duduk di bangku perkuliahan, terus berkembang dan maju mengikuti perkembangan zaman. Sistem manajerialnya yang bagus tersebutlah menjadi asas kunci dari keberhasilan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah tetap eksis.

*Tulisan ini disarikan dari buku “Pergulatan Membangun Pondok Pesantren” karya Amin Idris (2009).

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Asshiddiqiyah Jakartabiografi ulamaKH. Noer Iskandar
Previous Post

Ketabahan Abah Noer: Krisis Ekonomi hingga Dituduh Syi’ah

Next Post

Lakukan Solidaritas Kemanusiaan Terhadap Rakyat Palestina Secara Baik dan Benar

Muhaimin Yasin

Muhaimin Yasin

Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta

RelatedPosts

kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Next Post
Lakukan Solidaritas Kemanusiaan Terhadap Rakyat Palestina Secara Baik dan Benar

Lakukan Solidaritas Kemanusiaan Terhadap Rakyat Palestina Secara Baik dan Benar

Fatwa MUI Boikot Produk Israel, Hindari Intoleransi dan Bersikap Rasional

Fatwa MUI Boikot Produk Israel, Hindari Intoleransi dan Bersikap Rasional

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.