Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
Suaib Tahir

Suaib Tahir

Memahami 5 Fungsi Puasa di Bulan Ramadan yang Memerdekakan dan Mempersatukan

Admin Islamina by Admin Islamina
05/04/2022
in Kabar
3 0
0
2
SHARES
42
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Suaib mengungkapkan, makna bulan Ramadan sebagai bulan yang memerdekakan adalah bagaimana seseorang mengontontrol hawa nafsu. Artinya manusia yang berpuasa dan beriman serta bertaqwa pada Allah SWT, maka dia akan terbebas dari pengaruh hawa nafsu atau dorongan dorongan hawa nafsu.

“Ketika orang-orang sudah bebas dari dorongan-dorongan hawa nafsu itu, tentunya manusia akan kembali ke naturalnya bahwa kita semua ini adalah sama, kita ini adalah satu, kita tidak boleh terpecah-pecah,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Sekertaris Jenderal Pengurus Besar Darud Da’wah Wal Irsyad (Wasekjen PB DDI) ini..

BacaJuga

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

Suaib juga menyinggung polemik dan permusuhan yang kerap terjadi di bulan suci Ramadan terkait pembatasan operasional rumah makan selama bulan Ramadan. Menurutnya hal ini terjadi ketika seseorang gagal memaknai dan memahami fungsi Ramadan.

“Ketika kita tidak memahami fungsi puasa tadi, maka akan mendorong kita kepada hawa nafsu. Jadi akibatnya ibaratnya puasa ini adalah membawa musibah bagi orang lain, karena kesalahan kita di dalam memaknai puasa itu. Padahal ini hubungan dengan  Tuhan, sehingga tidak harus dihargai oleh orang lain,” jelas peraih doctoral Islamic University Khartoum, Sudan ini.

Ia menyebut, tindakan pemaksaan penutupan operasional sejumlah rumah makan sebagai fanatisme kosong, tanpa ilmu. Hal ini menurutnya harus diredam agar tidak semakin menimbulkan perpecahan suku, ras, budaya dan khusunya agama itu sendiri ditengah pluralisme bangsa.

“Saya pikir apapun itu harus ilmu. Jadi orang yang fanatik itu harus belajar, harus membaca lebih banyak. Karena di dalam agama itu ‘agama itu adalah akal’. Artinya, tidak ada agama bagi orang yang tidak punya akal,” katanya.

Pasalnya, menurut Suaib, sering kali masalah ditengah masyarakat yang terkait dengan agama dan persatuan umat diakibatkan oleh penceramah yang menganggap dirinya memiliki ilmu agama yang mumpuni, padahal sebenarnya tidak.

“Karena orang kalau sudah punya ilmu tentunya tidak akan fanatik, enak untuk diajak berbicara. Artinya ketika dia berbicara dia akan memberikan pengetahuan bagi kita. Beda jika orang itu tidak punya ilmu, kita hanya akan membuat pertengkaran yang tidak ada gunanya,” tegasnya.

Terakhir, Kyai Suaib berpesan untuk seluruh masyarakat di bulan suci Ramadan agar bisa bersama-sama menyadari bahwa bangsa Indonesia ini sangat beragam. Di mana masyarakat diminta untuk tidak merasa diri paling benar, yang pada akhirnya justru malah merusak keindahan negeri yang beragam ini.

“Kita hidup di dalam satu komunitas yang berbeda-beda. Karena perbedaan ini adalah suatu keniscayaan. Tetapi jangan sampai perbedaan itu menjadi saling menjatuhkan dan saling menimbulkan persoalan antara yang satu dengan yang lainnya,” pungkas Direktur Eksektutif Damar Institute ini.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: memerdekaanmempersatukanPuasaRamadanSuaib Tahir
Previous Post

Eks HTI Kembali Beraksi, Mana Peran Polri?

Next Post

Generasi Muda Harus Selektif Konsumsi Konten Berkedok Agama di Bulan Ramadan

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru
Kabar

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Gus Yahya PBNU
Kabar

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

24/09/2024
Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Kabar

Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme

23/09/2024
Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan
Kabar

Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan

12/09/2024
Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum
Kabar

Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum

13/08/2024
Next Post
konten berkedok agama

Generasi Muda Harus Selektif Konsumsi Konten Berkedok Agama di Bulan Ramadan

Kalau Allah Menciptakan Perbedaan Mengapa Manusia Ingin Menyeragamkan

Kalau Allah Menciptakan Perbedaan, Mengapa Manusia Ingin Menyeragamkan?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.