Kamis, Oktober 9, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Mengenang K.h. Dr. Jalaluddin Rakhmat (1949-2021)

Mengenang K.h. Dr. Jalaluddin Rakhmat (1949-2021)

Mengenang K.H. Dr. Jalaluddin Rakhmat (1949-2021)

Abdul Moqsith Ghazali by Abdul Moqsith Ghazali
16/02/2021
in Kolom, Tajuk Utama
12 0
0
12
SHARES
248
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pernah saya diundang Kang Jalal ke dalam diskusi terbatas di sebuah rumah kepunyaan salah seorang muridnya di Jakarta Selatan. Karena terbatas, pesertanya tidak banyak. Mungkin hanya 15 orang. Salah satunya Kang Jalal dan selebihnya adalah murid-murid Kang Jalal. Lumayan lelah juga saya menangkis kritik-kritik Kang Jalal.

‘Ala kulli hal, dari sekian kali perjumpaan saya dengan Kang Jalal, sekurangnya saya telah belajar dua hal. Pertama, saya yang tumbuh dalam tradisi akademik Sunni diperkaya Kang Jalal dengan referensi di luar Sunni seperti referensi Syiah, dan lain-lain.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Baca juga: Kang Jalal Sang SUSI (Sunni-Syiah) Berpulang

Dengan itu, saya mengenal pemikiran tokoh-tokoh seperti Allamah Thabathabai, Imam Khomaini, Muhammad Baqir Shadr, Sayyid Husain Fadhlullah, dan lain-lain. Dan melalui Kang Jalal saya tahu bahwa Syiah tidak tunggal. Sebagaimana Sunni, Syiah juga cukup beragam. Betapun beragam, tapi Qur’an yang menjadi pegangan seluruh umat Islam adalah seragam, tunggal.

Memang sejak pertama saya berjumpa Kang Jalal, yang bersangkutan sudah menegaskan bahwa Qur’an orang Sunni dan Syiah itu sama. Yang berbeda adalah penafsirannya. Ketika informasi itu dikemukakan, saya agak ragu. Keraguan itu muncul karena banyak berita yang menyatakan bahwa orang Syiah punya Qur’an yang beda dengan Qur’annya orang Sunni. Namun, keraguan itu hilang ketika saya sudah memiliki Qur’an terbitan Teheran.

Dalam sebuah ziarah ke kuburan Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali di Masyhad Iran tahun 2017, saya berbelanja beberapa Mushaf Qur’an di sana. Dan kesimpulannya masih sama; Qur’an orang Sunni dan Syiah itu tak beda, yang beda hanya beberapa nama surahnya.

Kedua, saya sebenarnya belajar praktik debat (jidal) dari Kang Jalal. Kadang saya membaca buku-buku yang membahas ilmu al-jidal, tapi praktik jidalnya saya peroleh dari Kang Jalal. Ia memang beberapa kali mendebat saya dalam suatu forum ilmiah.

Tapi, saya memahaminya itu sebagai cara dia melatih saya untuk tetap logis dalam bernalar dan kukuh dalam beragumen. Karena sebuah ide memang harus diuji dalam mimbar akademis bukan di mimbar dakwah.

Perjalanan Hidup Kang Jalal

Akhirnya, sejarah hidup seseorang tak selalu berjalan menurut garis-garis yang lurus. Ia kadang berjalan zig-zag, bergerak ke kanan dan ke kiri, untuk melatih kelincahan dalam berfikir dan bertindak. Sejarah pun mencatat bahwa Kang Jalal pernah duduk di bangku parlemen, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Tapi tampaknya politik bukanlah perkara yang sangat digandrungi Kang Jalal. Awalnya mungkin ia akan menjadikan politik sebagai alat advokasi terutama bagi yang mereka tak terpenuhi hak-hak sipilnya sebagai warga negara. Namun, sejauh yang bisa dipantau, kiprah Kang Jalal di wilayah politik praktis tak mengagumkan, untuk tak menyatakan gagal.

Lepas dari itu, saya tetap mengenang Kang Jalal sebagai intelektual Islam yang bebas dan berani. Ia sangat kritis bahkan terhadap semua hal. Namun, ia tahu batas. Ia misalnya tak pernah mengkritik apalagi menyalahkan Qur’an, Nabi SAW, dan Para Sahabat yang Ahli al-Bait.

Yang dilakukan Kang Jalal selama ini adalah mereview pemikiran para ulama Syiah di depan publik Islam Indonesia yang mayoritas Sunni. Ia tak banyak menafsirkan Qur’an. Ia lebih banyak mengutip kitab-kitab tafsir karya para ulama klasik dan kontemporer. Ia juga tak pernah betul-betul melakukan riset al-jarah dan al-ta’dil dalaam studi Hadits. Ia hanya mengutip para ulama lain yang menyoal kredibilitas sejumlah para perawi dan penulis Hadits.

Selamat Jalan, Kang Jalal. Saya kaget dengan meninggalnya Akang. Mestinya kita ketemu dalam satu forum lintas ulama, lintas negara di Teheran awal tahun 2019 kemarin. Tapi, Anda meng-cancel mungkin karena alasan kesehatan. Ya Ayyatauha al-nafs al-muthma’innah irji’i ila rabbiki radhiyatan mardhiyah.

Selasa, 16 Pebruari 2021

Page 2 of 2
Prev12
Tags: 19491949 - 2021catatan tentang kang jalaljalaluddin rahmatkang jalal
Previous Post

Kang Jalal Sang SUSI (Sunni-Syiah) Berpulang

Next Post

Khilafah Itu Konstruksi Historis, Bukan Ajaran Islam

Abdul Moqsith Ghazali

Abdul Moqsith Ghazali

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Khilafah Itu Konstruksi Historis, Bukan Ajaran Islam

Khilafah Itu Konstruksi Historis, Bukan Ajaran Islam

Eksistensi Dan Peran Ulama Perempuan

Eksistensi dan Peran Ulama Perempuan

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    328 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    311 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.