Rabu, Oktober 8, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Menyelami Nilai-nilai Sufisme Di Era Krisis Nilai

Menyelami Nilai-nilai Sufisme Di Era Krisis Nilai

Menyelami Nilai-nilai Sufisme di Era Krisis Nilai

Dr. Suaib Taher by Dr. Suaib Taher
12/06/2020
in Kajian
16 1
0
16
SHARES
319
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sementara mereka yang berpendapat bahwa tasauf bersumber dari ajaran-ajaran neo platonisme karena menilai konsep tasauf  seperti wihdatul wujud dan alhulul memiliki kemiripan dengan filsafat new platonisme. Filsafat ini mengimani bahwa alam nyata yang beraneka ragam berasalah dari alam idea yang satu dan tidak terbilang.

Apapun tanggapan orang-orang yang tidak setuju jika tasawuf dikatakan bersumber dari ajaran Islam, namun perlu diketahui bahwa tidak sedikit ayat-ayat Al-Quran dan hadist nabi yang menyinggung tentang pentingnya manusia menyikapi kehidupan dunia secara tidak berlebihan dan meyakini bahwa kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat sebagaimana dalam ayat-ayat yang telah disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, para ulama yang memiliki kecenderungan sufisme fokus mengulas ayat-ayat itu sebagaimana ilmu-ilmu lainnya sehingga tasawuf membentuk sebuah ilmu dalam Islam yang diminati oleh banyak kalangan dan mempelajarinya merupakan sebuah tuntutan demi kebahagian dunia dan akhirat.  

BacaJuga

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulummudin membagi ilmu ke dalam empat bagian pertama; al-ushul; yaitu alquran, hadis dan ijma sahabat ; kedua: alfuru yaitu ilmu yang diporeleh dari alushul seperti fiqih, ibadah dan urf; ketiga: al-muqaddimah, yaitu ilmu yang terkait dengan bahasa dan yang keempat: Al-mutammimat yaitu ilmu yang dapat membantu memahami makna-makna lafaz, penafsiran, nasih mansuhk dan jarah watadil.

Menurut Imam Ghazali bahwa antara ilmu fiqih dan tasawuf memiliki hubungan yang sangat erat.  Fikih mengatur tentang perbuatan manusia sementara tasawuf mengatur jiwa dan hati manusia. Keduanya harus bersinergi karena hati dan jiwa yang baik akan berpengaruh  kepada perilaku dan tindakan manusia itu. Karena itu Al-Ghazali menilai bahwa ilmu fikih adalah ilmu yang terkait dengan keduniaan sementara ilmu tasauf terkait dengan ukhrawi.

Sebagai suatu ilmu yang menitik beratkan pada perilaku bathin dan jiwa serta sifat-sifat yang terpuji, tasawuf menjadi unsur penting dalam pembentukan diri dan karakter manusia. Karena itu, disadari atau tidak disadari, tasawuf dapat mempersatukan semua elemen-elemen masyarakat apakah dia itu fuqoha, muhaddisin, mufassirin dan para filsof semuanya tidak bisa melepaskan diri dari nilai-nilai sufisme seperti saling mencintai antara sesama, ikhlas dalam beramal dan selalu tulus dalam mengabdi dan beribadah.

Oleh karena itu, tasawuf memiliki kedudukan penting dalam Islam. Dengan ajaran dan praktek tasawuf seorang hamba akan mampu mengontrol segala bentuk hawa nafsu yang dapat merusak seseorang dalam menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Tasawuf sebagai Vaksin Kesehatan Jiwa

Salah satu naluri kemanusiaan yang melekat pada setiap orang adalah keinginan untuk menjadi elit, berkuasa, kaya raya dan popular. Naluri ini akan semakin membara jika dikuasai oleh hawa nafsu yang disebut para sufisme sebagai nafsu syaitaniyah yang mendorong manusia melakukan tindakan-tindakan di luar batas-batas kemanusian sebagai khalifah di muka bumi.  

Tasawuf menitikberatkan penanggulangan berbagai persoalan seperti ini yang sering kali mengekang orientasi seseorang. Zuhud, misalnya, sebagaimana yang dipahami oleh kaum sufisme pahami adalah bagaimana menjadikan dunia itu bukan satu-satunya tujuan, tetapi hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yang hakiki. Karena itu, menjaga jarak dari kehidupan-kehidupan duniawi menjadi sangat penting dalam nilai-nilai pelaksanaan sufisme.

Di tengah-tengah situasi saat ini yang begitu sarat dengan berbagai cobaan seperti pandemi covid-19 yang belum dapat diperkirakan kapan akan berakhir sejatinya menjadi momentum untuk mensucikan diri dari berbagai hiruk pikuk keduniaan dan menata diri untuk kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Saat ini dunia sedang mengalami krisis dalam berbagai dimensi. Salah satu yang paling pokok adalah krisis nilai.

Manusia modern kehilangan arah karena hanya bertumpu pada kejaran pandangan materialisme belaka. Pengetahuan pun hanya bertumpu pada pandangan yang empirik dan positivistik. Ketika pandangan profan ini dihadapkan dengan berbagai tragedi seperti musibah covid-19 yang mengglobal, manusia tidak hanya stress mencari vaksin untuk kesehatan fisik tetapi juga vaksi kesehatan mental dan jiwa.

Krisis nilai mudah ditemukan dengan berkecambah perilaku yang frustasi menghadap hiruk pikuk kehidupan. Sementara mereka yang berada di atas sudah tidak lagi menemukan arah ketika serba materi telah terpenuhi. Frustasi dan kebosanan meruntuhkan nilai-nilai sebagai manusia.

Perilaku sufi yang mengarah pada batiniyah mengajak manusia kembali merenungi diri sebagai khalifah di muka bumi. Tasawuf mengembalikan eksistensi manusia yang sudah larut dalam kubangan kehidupan dan melupakan cahaya ilahi yang tersimpan dalam batin yang menjadi pedoman dan tongkat dalam menghadapi kehidupan ini.

Wallahu a’lam bisshawab

Page 2 of 2
Prev12
Tags: kedudukan tasawuf dalam islampengertian tasawufpraktek tasawuf nabisejarah tasawuf
Previous Post

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Next Post

Islam dan Kesalehan Sosial yang jarang Diketahui

Dr. Suaib Taher

Dr. Suaib Taher

RelatedPosts

gerakan gen z
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
kampanye anti intoleransi
Kajian

Apakah Toleransi Berarti Membiarkan Intoleransi?

21/04/2024
Ada Apa di Bulan Dzulqa’dah
Kajian

Ada Apa di Bulan Dzulqa’dah?

30/05/2023
Next Post
Beragama Dengan Santun, Bukan Dengan Kekerasan

Islam dan Kesalehan Sosial yang jarang Diketahui

3 Varian Masker Hijab Yang Unik Buat Kamu

3 Varian Masker Hijab Yang Unik Buat Kamu

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    310 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.