Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Merajut Nalar Humanis Nabi Saw

Merajut Nalar Humanis Nabi Saw

Merajut Nalar Humanis Nabi SAW

Agus Zehid by Agus Zehid
12/11/2021
in Kolom, Tajuk Utama
7 0
0
6
SHARES
118
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ketiga konsep di atas merupakan pondasi dasar dalam membentuk masyarakat yang partisipatif, egaliter dan humanis. Bahwa segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama Islam, bukanlah representasi dari ajaran Islam itu sendiri. Sebab hal yang demikian telah bertentangan dengan hadirnya Islam sebagai Rahmatan lil Alamin. sehingga perlu merevitalisasi wajah Islam yang ramah dalam menyikapi eksistensi keberagaman.

Kelembutan Dakwah Nabi

Dalam bulan maulid ini, perlu kiranya menyegarkan kembali memori masa lalu mengenai sejarah dakwah Nabi yang ramah nan santun, sekaligus merenungi lebih dalam esensi diutusnya nabi dalam menyempurnakan akhlak.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Misalnya ketika para sahabat mengadu kepada Nabi mengenai seorang badui yang membuang air seni di dalam masjid. Saat itu Nabi menampilkan wajah Islam ramah di hadapan para sahabat yang sedang marah. Nabi menenangkan para sahabat untuk tidak mempersekusinya, dengan membiarkan badui tersebut untuk menunaikan hajatmya (membuang air seni). Kemudian menyuruh sahabat untuk membersihkan bekas air seni itu.

Tak dapat dibayangkan wajah Islam saat ini, jika seandainya ketika itu Nabi menyuruh para sahabat untuk mempersekusi atau memukuli badui tersebut. tentunya wajah Islam akan tampil sebagai icon yang menyeramkan. Artinya, dalam menyampaikan ajaran Islam, nabi tidak menghilangkan peran akhlak ketika menyampaikan kebenaran

Demikian seorang Muslim dalam menyampaikan ajarannya, seharusnya tidak menafikan peran  akhlak (etika) terhadap sesama manusia. Dengan cara menampilkan Islam yang ramah dan santun, bukan malah menampilkan kekerasan serta hujatan yang sering kali melukai hati sesama manusia. sehingga ajaran Islam dapat tampil sebagai ajaran yang menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan menanamkan nilia-nilai di atas, kita lebih arif dan bijak untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia.

Baca Juga:
Piagam Madinah (Konstitusi yang Humanis)

Page 2 of 2
Prev12
Tags: dakwah nabiHumanisislam ramahMisi Nabi SAWNon-Muslim
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 010

Next Post

Jelang Satu Abad, Kepemimpinan NU Kembali ke Jombang?

Agus Zehid

Agus Zehid

Mahasiswa UIN Jakarta dan Mahasantri Darus Sunnah International Hadith For Science

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Jelang Satu Abad, Kepemimpinan Nu Kembali Ke Jombang?

Jelang Satu Abad, Kepemimpinan NU Kembali ke Jombang?

Akar Historis Kelompok Radikal Di Dalam Islam (8)

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (8)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.