Sedangkan menurut Imam Ar Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa tujuan dari saling kenal mengenal adalah agar saling membantu antar sesama manusia, bukan untuk berbangga dengan nasab, atau untuk permusuhan.
Dari penjelasan diatas, terdapat anjuran untuk saling menyapa, kenal-mengenal agar terjadi hubungan yang harmonis, serta menjauhkan keretakan disebabkan perbedaan dalam urusan politik, atau kepentingan sesaat, yang memicu konflik horisontal, bahkan seringkali nyawa pun melayang.
Maka dari itu, manusia jangan sampai merasa paling benar, lebih baik dari orang lain, atau merasa paling hebat sehingga menghalalkan segala cara demi memuaskan ambisi pribadinya dengan mengorbankan banyak orang yang tak berdosa, serta mereka akan merasakan nestapa yang berkepanjangan.
Salah satu jasa terbesar Nabi Muhammad adalah mendamaikan kedua suku tersebut sehingga menjadi bersatu, rukun dalam bermasyarakat. Hal ini sesuai dalam Surat Ali Imran: 103,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya:”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Menurut Imam Ar-Razi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa ayat ini ada berkaitan dengan ayat sebelumnya bahwa Allah memerintahkan kepada orang mukmin untuk melaksanakan ketaatan. Pertama, diperintahkan untuk bertakwa. Kedua, berpegang kepada tali Allah, Agama. Ketiga, mengingat nikmat Allah berupa diberikan perdamaian setelah terjadi permusuhan yang berkepanjangan. Agama Islam mempunyai misi perdamaian serta melarang umatnya saling bermusuhan karena hal itu akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Baca juga: Cara Bijak Merubah Kemungkaran Di Sekitar Kita
Dari sini, Nabi Muhammad sebagai panutan dalam bersikap terutama beliau yang mendamaikan suku-suku maupun orang yang bersengketa sehingga menjadi rukun, damai serta bersatu salin melengkapi satu dan lainnya. Nikmat persaudaraan, persatuan harus disyukuri dengan cara yang bijaksana serta merawatnya melalui sering bersilaturahmi demi menjaga keutuhan bersama sehingga tercipta situasi yang kondusif dan aman.
Syeh Abdul Qodir Al Jailani pernah berpesan agar manusia jangan sampai membenci seseorang dengan dasar hawa nafsu sesaat, tetapi harus dilihat dari perilakunya, sesuai dengan ajaran Agama atau tidak, sehingga manusia tak mudah ditumpangi kepentingan sesaat.