Kamis, Oktober 2, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Biografi
Gus Yahya

Gus Yahya

Nakhoda Baru itu Bernama Yahya Cholil Tsaquf

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
29/12/2021
in Biografi, Tajuk Utama
13 1
0
14
SHARES
285
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pria kelahiran Rembang, 16 Februari 1966 ini, baru saja terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Berasal dari lingkungan keluarga pesantren, Yahya kecil telah berada dalam pusaran peradaban Islam yang khas Nusantara. Kesuksesannya sebagai ketua umum PBNU, merupakan bukti bahwa NU mempraktekkan demokrasi kelas tinggi pada Muktamar NU ke-34.

Yahya Cholil Tsaquf (penulis sendiri masih bertanya terkait penulisan nama yang benar antara ‘Tsaquf’ dengan ‘Staquf’) atau Gus Yahya, merupakan putra dari pasangan KH. Muhammad Cholil Bisri dan Nyai Hj. Salamah. Pada masa kecilnya, ia hidup di kawasan Leteh. Selain Leteh, ada dua kawasan di Rembang, yakni Lasem dan Rembang. Kawasan-kawasan tersebut adalah tempat-tempat dimana pusat keilmuan, perekonomian, dan perpolitikan cukup besar di pantai utara Jawa. 

BacaJuga

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Di usianya yang masih kecil juga, Gus Yahya kerap diajak oleh dua pamannya, Kiai Adib Bisri dan Kiai Labib untuk “menyantri kilat” di Krapyak, Yogyakarta, asuhan KH. Ali Ma’shum. Kelak, Pesantren Krapyak ini menjadi tempat beliau melanjutkan studi formal hingga jenjang perguruan tinggi.

Berasal dari keluarga yang aktif dalam keorganisasian NU, Gus Yahya muda sudah bisa membaca perkembangan NU. Tahun 1979, Muktamar NU ke-26 di Semarang, Gus Yahya diajak ayahnya mengikuti rentetan kegiatan sampai akhir. Disitulah Gus Yahya mengetahui sosok-sosok penting di tubuh NU, mulai generasi senior sampai tokoh-tokoh muda: KH. Bisri Syansuri, KH. Kholid, Gus Dur, dan lainnya. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: Ahlussunnah Wal JamaahGus YahyaKetum PBNUModeratOrmas IslamYahya Cholil Tsaquf
Previous Post

Pro dan Kontra Ucapan Natal

Next Post

Demi Ilmu, Abu Hatim ar-Razi Rela Jual Baju sebagai Ongkos

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Next Post
Abu Hatim ar Razi

Demi Ilmu, Abu Hatim ar-Razi Rela Jual Baju sebagai Ongkos

Wujud Toleransi

Tahun Toleransi Harapan dan Fakta

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    326 shares
    Share 130 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    308 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    267 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    262 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    257 shares
    Share 103 Tweet 64
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.