Dangdut adalah salah satu jenis musik populer yang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dikutip dari Wikipedia.org, dangdut merupakan salah satu dari genre musik populer tradisional Indonesia yang memiliki unsur-unsur musik Hindustani (India Utara), Melayu, dan Arab. Dangdut memiliki ciri khas pada dentuman tabla (alat musik perkusi India) dan gendang.
Ada banyak musisi atau penyanyi yang turut meramaikan dunia hiburan di belantika musik dangdut Tanah Air. Berbagai kompetesi dangdut pun digelar di beberapa stasiun televisi seperti Kontes Dangdut Indonesia (KDI), Dangdut Academy (DA), atau Dangdut Pantura (DP). Sehingga, lahirlah para pendatang baru yang juga berkarier di jalur dangdut.
Berbeda dengan penyanyi-penyanyi dangdut ternama seperti Rhoma Irama, Imam S. Arifin, Yus Yunus, Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto, Evie Tamala, dan lainnya yang bertahan dalam waktu lama. Para penyanyi yang lahir dari sejumlah kompetisi ada yang ketenarannya cuma sementara. Namun, tak sedikit yang namanya meroket karena lagu-lagunya yang enak didengar.
Tetapi, diakui atau tidak, selama ini dangdut identik dengan lagu-lagu yang sarat dengan sensualitas atau erotisme karena dibawakan dengan irama yang menghentak dan jogetan yang cukup sensual. Sehingga, hal itu menyebabkan citra musik dangdut menjadi buruk.
Mungkin, karena itulah yang membuat sebagian orang mengharamkan musik, termasuk di antaranya dangdut yang identik dengan erotisme. Padahal, jika kita jeli memperhatikan dan menyimak, banyak lagu dangdut yang lirik-liriknya sarat dengan pesan-pesan moral. Yang membuat pemirsa tergugah dan terinspirasi untuk melakukan hal-hal baik seperti yang tertuang dalam lirik lagu.
Lagu Keramat oleh Rhoma Irama
Siapa yang tidak kenal dengan si Raja Dangdut Rhoma Irama? Hampir semua penikmat musik dangdut mengenal musisi satu ini. Selama ini, lagu-lagu yang diciptakan Rhoma Irama selalu penuh dengan pesan-pesan religius. Lagu-lagu yang sarat dengan kritik sosial pun mewarnai sejumlah lagu Rhoma Irama.
Keramat adalah salah satu judul lagu yang dibawakan Rhoma Irama dengan penuh khidmat. Lagu yang mengisahkan perjuangan seorang ibu itu begitu mempesona sehingga membuat hati pemirsanya bergetar dan meneteskan air mata.
Hai manusia / Hormati ibumu / Yang melahirkan dan membesarkamu
Darah dagingmu dari air susunya / Jiwa ragamu dari kasih sayangnya
Lirik lagu di atas mengajak pemirsa untuk menghormati wanita yang telah melahirkan kita ke dunia, yaitu ibu. Karena jasa dan perjuangan seorang ibu, seorang anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, kuat, dan berkepribadian baik.
Lagu Gempa oleh Abiem Ngesti
Abiem Ngesti adalah salah satu penyanyi dangdut yang meninggal dunia di usia muda. Kecelakaan telah merenggut nyawanya dan juga keluarganya. Semasa hidupnya, Abim sempat mengeluarkan sejumlah album yang viral pada masanya. Lagu-lagunya pun cukup terkenal seperti Pangeran Dangdut, Dahsyat, Sonia, Gadis Bali, dan lagu-lagu lainnya.
Gempa adalah salah satu lagu Abiem Ngesti yang memuat pesan-pesan religius yang cukup kental. Dalam lagu tersebut, Abiem menjelaskan tentang salah satu penyebab bencana gempa bumi yang lazim terjadi di muka bumi ini.
Gempa… gempa melanda…
Gempa… gempa dunia
Itu karena Tuhanmu murka
Manusia banyak berbuat dosa
Kaupikir saja gunung yang di sana
Ciptaan Tuhanmu itu kausembah
Kaupikir saja patung dan berhala
Ciptaan manusia itu pun kausembah
Jika ditelisik, pesan moral dalam lirik lagu di atas begitu kental. Abiem menyoroti perilaku manusia yang menduakan Allah, yaitu dengan menyembah selain Tuhan Sang Maha Kuasa. Kerusakan alam seperti penebangan hutan secara liar, jadi salah satu sebab terjadinya longsor dan bencana lainnya.
Apa yang dibawakan Abiem dalam lagunya masih relevan dengan kehidupan sekarang. Di mana tak sedikit umat Islam yang masih menyukai hal-hal berbau mistik atau klenik. Sebuah perilaku yang bisa menyebabkan manusia terjerumus ke dalam kesyirikan.
Selamat Jalan oleh Nana Mardiana
Nana Mardiana adalah penyanyi yang kerap berduet dengan Imam S. Arifin, mantan suaminya. Ada banyak lagu yang dibawakan Nana bersama penyanyi asal Sumenep tersebut. Di antaranya Jangan Tinggalkan Aku dan Bawalah Aku Kasih. Dua lagu ini cukup terkenal. Hingga saat ini, tak sedikit penyanyi yang meng-cover lagu-lagu romantis tersebut.
Selamat Jalan adalah lagu yang nuansa religinya cukup terasa. Lagu ini mengisahkan tentang hubungan jarak jauh sepasang kekasih (suami-istri). Sang suami pergi merantau untuk sebuah cita-cita yang kelak bisa dijalani berdua setelah pulang dari negeri seberang.