Ia juga meminta umat Muslim Indonesia jangan tertutup, jangan antipati terhadap perubahan, apalagi perkembangan ilmu pengetahuan. Umat Islam harus menjadi Muslim yang baik di tengah kemajuan teknologi, apalagi di era disrupsi di tengah pandemi ini.
“Kita harus think global but act local,” jelasnya.
Sukidi menguraikan, kemajuan suatu bangsa dapat ditopang dari agama dan tradisi masyarakatnya. Oleh karena itu, sebagai bangsa dengankeragaman suku, agama, ras, dan adat, umat Islam Indonesia harus mengembangkan toleransi kepada siapa pun.
Ia merunutkan bahwa sejak dulu, Bung Karno, founding father Bangsa Indonesia, selalu mendepankan bahwa agama Islam adalah agama yang rasional, agama yang mengedepankan akal sehat. Dengan demikian, ketika menghadapi pandemi seperti ini, umat tidak boleh antiterhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Kita harus siap di era disrupsi seperti ini agar kita bisa berkolaborasi, bahu membahu, bekerja sama untuk kemajuan bangsa, untuk kemajuan umat,” pungkas Sukidi.