Opening Ceremony Piala Dunia Qatar yang menurut penulis cukup luar biasa. Hajatan bola yang empat tahun sekali itu menampilkan beberapa tokoh atau influencer. Menariknya, ada pesan dan makna terdalam yang ingin disampaikan oleh negara Qatar.
Sejak kecil, penulis sudah merasakan kemeriahan pesta bola tahunan World Cup yang melibatkan banyak negara. Setiap negara dengan kesebelasan atau susunan pemain, merebutkan siapa yang terbaik.
Tahun ini, menjadi tahun spesial bagi negara Arab seperti Qatar. Sejak 2010, Qatar diberikan hak penyelenggaraan Piala Dunia, mulailah mereka menyiapkan segala hal guna menunjang event sepakbola internasional. Total sekitar Rp 3.404 triliun sekelas Qatar menghabiskan untuk fasilitas, official, dan lain-lain pada Piala Dunia kali ini.
Seiring dengan persiapan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, banyak isu yang diterpa oleh Qatar. Mulai dari tudingan pelanggaran HAM, seperti kematian pekerja stadion, upah tidak sesuai, menolak LGBTQ, dan masih banyak yang lain. Menjadikan tuan rumah terganggu dan merespon isu-isu yang berkembang.
Menariknya, Qatar mencoba bertahan dan tetap bersikeras menyelenggarakan Piala Dunia 2022.
Al-Ḥujurāt Ayat 13
Penulis tertarik isi dialog yang diperankan oleh Morgan Freeman dan Ghanim Al-Muftah.
“Bagaimana bisa banyak negara, bahasa, budaya datang bersama, jika hanya ada satu jalan yang diterima?” tanya Morgan.
Al-Muftah kemudian melantunkan Q.S. Al-Ḥujurāt ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
“Kita dipacu untuk percaya bahwa kita tersebar di bumi ini sebagai bangsa dan suku, agar kita bisa saling belajar dan menemukan keindahan dalam perbedaan” jawab Muftah setelah melantunkan ayat Alquran.
Jawaban Muftah tersebut dirasakan langsung oleh Morgan. Berbagai negara dengan keragaman bahasa, suku, dan budaya berkumpul untuk hajatan Piala Dunia di negara Qatar.
Muftah juga mengibaratkan toleransi dan rasa saling menghormati merupakan kehidupan dalam satu rumah.