Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Pidato Kiai Said Pada Harlah Nu Ke 95

Pidato Kiai Said Pada Harlah Nu Ke 95

Pidato Kiai Said pada Harlah NU ke 95

Hatim Gazali by Hatim Gazali
01/02/2021
in Kolom, Populer, Tajuk Utama
12 1
0
13
SHARES
253
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Bangkitnya gairah terhadap agama harus dikawal dengan ilmu agama yang memadai. Dakwah harus diorientasikan pada pendalaman ilmiah atau tafaqquh fid dîn. Semangat tafaqquhinilah yang dulu mengantarkan Islam di era keemasan sebagai mercusuar ilmu pengetahuan dan teknologi sepanjang abad ke-7-13 M. Islam menyumbang dunia dengan bintang-bintang cemerlang bukan hanya dalam ilmu-ilmu agama, tetapi filsafat, kedokteran, kimia, matematika, musik,  sejarah dan astronomi. Islam bukan hanya menyumbang ahli-ahli fikih dan hadis seperti Imam Syafi’i (767-820 M) dan Imam Bukhari (810-870 M), tetapi filsuf dan ilmuwan seperti Jabir ibn Hayyan (721-815 M), Al-Fazari (w. 796/806 M), Al-Farghani (w. 870 M), Al-Kindi (801-873 M), Al-Khawarizmi (780-850 M), Al-Farabi (874-950 M), Al-Mas’udi (896-956 M), Ibn Miskawaih (932-1030 M), Ibn Sina (980-1037 M), Al-Razi (1149-1209 M), dan Ibn Khaldun (1332-1406 M). Dakwah Islam harus dibimbing ke arah tafaqquh, agar Islam tidak berhenti sebagai jargon, sentimen, dan fatwa-fatwa hitam putih. Islam adalah agama dan peradaban. Islam bukan sekadar hukum dan aturan, tetapi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.  

NU juga mengajak seluruh komponen bangsa mendukung langkah-langkah Pemerintah mengatasi pandemi, termasuk dengan menggalakkan vaksinasi. Ini adalah ikhtiar bersama untuk mewujudkan kemaslahatan umum yang sejalan dengan tujuan agama untuk memelihara agama (حفظ الدين), jiwa (حفظ النفس), nalar (حفظ العقل), harta (حفظ المال), keturunan (حفظ النسل), dan martabat (حفظ العرض) manusia.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Jelang satu abad, NU akan terus berkhidmat untuk agama, negara, dan peradaban dunia dengan konsep Islam mutamaddin yaitu Islam moderat yang mengusung prinsip wasathiyah dîniyah, wasathiyah siyâsiyah, wasathiyah iqtishâdiyah, dan wasathiyah tsaqafiyah. Sikap moderasi dalam agama, politik, ekonomi, dan budaya adalah kunci perpaduan serasi antara Islam dan nasionalisme, demokrasi dan pembangunan ekonomi, agama dan budaya, dan dialog Timur dan Barat. Islam harus menjadi tandem bagi nasionalisme dalam mendorong demokrasi sekaligus kemajuan ekonomi, pembangunan sekaligus pemerataan, keadilan hukum sekaligus keluhuran akhlak, dan patriotisme sekaligus humanisme. Dengan konsep trilogi ukhuwwah yaitu persaudaraan keislaman (ukhuwwah Islâmiyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwwah wathaniyah), dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariah/insâniyah), NU akan terus mendorong Islam yang maju, bangsa yang unggul, dan dunia yang aman untuk semua orang.

Harlah NU pada 2021 M/1442 H jatuh di tahun yang berat ketika semua bangsa tengah bergelut melawan pandemi Covid-19. Ini diperberat dengan aneka bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, mulai dari gempa bumi di Sulawesi Barat, longsor di Jawa Barat, banjir di Kalimantan Selatan, hingga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Aneka bencana alam dan non-alam ini harus menjadi titik tolak bagi kaum beriman untuk taubat dan mendekatkan diri kepada Allah, termasuk memperbaiki kebijakan publik yang merusak keseimbangan alam. Keseimbangan ekosistem harus dijaga dari sistem yang menghalalkan kerakusan ekonomi. Ekonomi harus dibangun berdasarkan prinsip wasathiyah, di antara orientasi pertumbuhan dan pemerataan, di antara sektor padat modal dan padat karya, di antara eksploitasi sumber daya alam dan ekonomi berbasis pengetahuan.

Selamat Harlah NU. Semoga bangsa kita selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah. 

شكرا ودمتم في الخير والبركة والنجاح، والله الموفق إلى أقوم الطريق

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Jakarta, 31 Januari 2021

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Ahlussunnah Wal JamaahCivil SocietyHarlah NUIslam NusantaraNahdhatul UlamaNasionalis ReligiusNU
Previous Post

Indonesia Pasca FPI | Bulletin Islamina Vol.2 No.11

Next Post

Keragaman dan Daya Hidup NU

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
Keragaman Dan Daya Hidup Nu

Keragaman dan Daya Hidup NU

Ini Golongan Yang Doanya Dikabulkan Oleh Allah

Kenapa Rasul dari Kalangan Manusia, Bukan dari Bangsa Jin?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.