Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
pribumisasi islam

Pribumisasi Islam Agenda Gus Dur dalam Melawan Radikalisme

Pribumisasi Islam: Agenda Gus Dur dalam Melawan Radikalisme

Fahrul Anam by Fahrul Anam
22/06/2022
in Kolom, Tajuk Utama
6 0
0
5
SHARES
100
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Selanjutnya mengenai sistem negara, masyarakat ditakut-takuti oleh kebangkitan khilafah Islam yang digemakan oleh organisasi Khilafatul Muslimin. Yang mana, organisasi itu  bercita-cita untuk mengganti Indonesia dengan negara Islam, yaitu  mengubah sistem demokrasi Pancasila—yang menjadi konsensus para Bapak Pendiri Bangsa beserta para kyai dan ulama—dengan sistem Islam. Tentunya, perkara ini sangatlah serius.

Padahal, jikalau mereka lebih berpikir mendalam, masyarakat Indonesia memeluk ajaran Islam melalui Walisongo yang jalan harmoni. Yaitu, penyandingan antara kebudayaan dan tradisi dengan agama sehingga terciptalah Islam yang ramah dan moderat dengan tetap menjalankan tradisi, tetapi tidak mengusik atau menghilangkan religiusitas Islam itu sendiri. Jadi, Islam itu tidak sebatas sistem negara, melainkan agama penyebar kedamaian.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Oleh karenanya, melalui pribumisasi Islam, Gus Dur meminta agama tidak terapkan apa adanya sesuai nash dan formalistik. Jelas! Gus Dur menolak ihwal itu. Misalnya, terhadap tafsiran ayat Al Qur’an yang berbunyi “udhkuluu fi al silmi kaffah”, yang seringkali ditafsirkan secara literal oleh para pendukung Islam formalis. Jika kelompok Islam formalis—merujuk kelompok Islam radikal—yang menafsirkan kata “al silmi” dengan kata “Islami”, Gus Dur menafsirkan kata tersebut dengan “perdamaian” (peace). 

Menurut Gus Dur, konsekuensi dari kedua penafsiran itu punya implikasi luas. Mereka yang terbiasa dengan formalisasi, akan terikat kepada upaya-upaya untuk mewujudkan “sistem Islami” secara fundamental dengan mengabaikan pluralitas masyarakat. Akibatnya, pemahaman seperti ini akan menjadikan warga negara non-Muslim menjadi warga negara kelas dua. (Abdurrahman Wahid, 2011: xvi-xvii)

Sudah pasti. Bahwa apa yang dicanangkan Gus Dur, merupakan counter untuk kelompok Islam radikalis! Maka dari itu, pribumisasi Islam-nya Gus Dur harus kita gemakan semakin keras. Karena, kelompok Islam garis keras juga mempunyai agenda yang semakin mutakhir dalam rangka menyemburkan racun pemahaman agama yang begitu dangkal itu.

Salah satu cara ampuh untuk menggelorakan pribumisasi Islam adalah lebih merawat dan meruwat tradisi lokal khas Indonesia yang kental akan nuansa Islam. Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, dan tradisi lain harus senantiasa kita lanjutkan. Karena, ritual-ritual tersebut merupakan warisan Walisongo dalam rangka menyiarkan agama secara lembut dan halus. Sehingga, Islam ala Indonesia menjadi entitas yang tiada terkira dibandingkan corak keagamaan Islam di negara berkembang lainnya, yang mungkin kelompok Islam garis keras hinggap disitu.

Begitulah, Gus Dur dengan pribumisasi Islam, menjadi tembok kokoh untuk bangsa Indonesia agar terlindungi dari serangan paham Islam radikalis yang ingin menjadikan bangsa Indonesia yang heterogen ini, menjadi bangsa yang homogen dan tentunya ingin mengganti Pancasila dengan sistem Khilafah Islam. Al-Fatihah.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: gus durislam radikalKH. Abdurrahman WahidPancasilaPeaceperdamaianPribumisasi IslamTradisi
Previous Post

Selamat Ulang Tahun Ke-495 DKI Jakarta!

Next Post

Regulasi Bersama dalam Membangun Keutuhan Bangsa 

Fahrul Anam

Fahrul Anam

Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta. Bergiat di Lembaga Swadaya Masyarakat Recht Justice Institut Kartosuro, Sukoharjo. Berasal dari Ds. Mantingan, Kec. Mantingan, Kab. Ngawi.

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
regulasi

Regulasi Bersama dalam Membangun Keutuhan Bangsa 

Imam Pituduh

Politisasi Agama Formula Mudah Untuk Radikalisasi dan Penyesatan Masyarakat

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.