Sebagai wilayah di ujung barat daya provinsi Jawa Timur. Tuban dikenal sebagai “Bumi Wali” karena begitu banyak awliyā’ penyebar cahaya Islam seperti Sunan Bonang, Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Sunan Bejagung dan lain-lain. Tuban juga dikenal sebagai Kota Santri yang banyak memproduksi ulama-ulama caretaker dan penyebar kalam ilahi.
Nun jauh di tepi Pesisir Tuban tepatnya di Desa Jenu tersebutlah Mbah Kiai Chusen (KH. Chusen), seorang Ahlul Qur’an yang begitu ‘alim khususnya dalam bidang ilmu Qira’at. Putra dari Kiai Hasan, ulama asli Singgahan, Tuban ini sempat menempuh studi di Tanah Suci setelah beberapa lama menimba ilmu di berbagai masyāyiẖ di tanah air. Anugerah intelektualitas beriringan dengan istiqomah dan keikhlasannya, kelak cahaya Qur’ani akan menerangi ke segala penjuru tanah air.
Keluarga Sederhana
Kiai Chusen adalah ulama kelahiran Dusun Podang, Desa Laju Lor, Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban yang berjarak ± 40 KM dari Pusat Kota Tuban. Beliau adalah putra dari Mbah Hasan Podang.
Nama ibu beliau sampai saat ini namanya tidak diketahui, karena menurut pengakuan Ibu Husniyah, saat kami temui di kediaman beliau di Dusun Tanggir, Lajur Lor, Singgahan, Tuban Ahad (3/10/2019), karena dalam budaya penduduk desa, mayoritas tidak tahu nama leluhurnya. Kalau pun tahu hanya nama panggilan bukan nama lengkapnya.
“Bapak setelah khitan, diajak Syekh Shodaqoh dari Kudus untuk berangkat ke tanah suci untuk belajar disana,” tambah Bu Husniyah, putri Mbah Kiai Chusen yang masih hidup. Terbatasnya informasi ini tentang Kiai Chusen juga pada tidak diketahuinya tanggal kelahirannya. Hal ini juga dikarenakan beliau terlahir sebagai anak tunggal.

Dari sebuah sumber dikatakan bahwa Mbah Kiai Chusen masih terhitung keturunan Mbah Abdul Jabbar, yang dimakamkan di Nglirip, Mulyoagung, Singgahan. Apabila benar demikian, maka beliau masih memiliki hubungan kekerabatan dengan pendiri cikal bakal Pesantren Tambakberas, Mbah Abdus Salam (Mbah Sechah), yang juga sebagai leluhur dari Pesantren Tebuireng dan Denanyar.
Menimba Ilmu di Bumi Suci
Menurut pengamatan penulis ketika giat penelusuran bertemu dengan keturunan Mbah Kiai Chusen, tidak diketahui riwayat kepada siapa beliau mengaji di Indonesia. Hanya saja ada cerita bahwa pernah “Nyantri” di Gresik, dan itupun tidak diketahui kapan dan dimana beliau belajar di Kota kawasan industri kini.