Membayangkan saja sudah terpikir, seberapa jauh jarak yang mereka tempuh. Namun, melihat keikhlasan dan rasa silaturahim dalam rangka Islamisasi Ahlussunnah wal Jama’ah, rasanya tidak ada apa-apa bagi mereka.
Kisah Hikmah
Salah satu cucu Kiai Chusen, Gus Zainal Makarim mengisahkan tentang sosok kakeknya. Selain dikenal Ahli Alquran, Kiai Chusen juga sangat dermawan. Kisah hikmah ini disarikan dari Kiai Muromi Salatiga.
Suatu ketika Kiai Chusen diminta Mbah Kiai Ma’shoem Ahmad, Rembang, dan Ayahanda KH. Ali Maksum, Yogyakarta, agar ikut dalam Musabaqah Alquran di suatu daerah. Singkat cerita, ia berhasil menjuarai dan berhak mendapatkan hadiah berupa uang yang cukup besar.
Hadiah itu tidak dinikmati sendiri. Beliau langsung men-thasarruf-kan untuk pembangunan Masjid Astana, di Kecamatan Jenu. Hal ini sebagai cerminan wira’i Kiai Chusen.
Kisah kealiman Kiai Chusen juga diakui ulama Ahli Alquran lain, KH. Arwani Amin, Kudus. Dikutip dari buku “Terompah Kyai, Kisah Hikmah dan Inspirasi dari Pojok Pesantren”, suatu ketika ada salah satu santrinya berniat ‘tabarukan’ kepada Kiai Arwani. Sesampai di Kudus, santri tersebut diberitahu, “Sampeyan (anda) dari Jenu kok menghafal Alquran disini, di Jenu kan ada Kiai Chusen?”. Meski begitu, santri tersebut tetap diterima. Kiai Arwani juga tercatat pernah tabarrukan ke Kiai Chusen, walaupun hanya sebentar.
Kiai Chusen dikenal sebagai Kiai bertipikal pekerja keras. Hal ini yang dikenang Gus Zainal dari sosok kakeknya. Ungkapan “Ibadahe kenceng, nyambut gawe kenceng” atau berarti ibadah dan usaha sama-sama kuat, adalah gambaran ulama dari Jenu tersebut.
Wafat
Bertepatan pada tahun 1982 Masehi atau 1400 Hijriyah, Kiai Chusen berpulang ke rahmatullah. Jenazah beliau bersemayam di belakang Masjid Astana, Jenu, Tuban.
Haul beliau selalu diperingati oleh warga Jenu setiap sebelas Dzulhijjah. Dari biografi ini, kita dapat menarik kesimpulan, Kiai Chusen dengan sifat wira’i-nya, mampu membumikan Islam melalui kalam-kalam ilahi. Yaitu dengan mengajarkan Alquran kepada para santrinya.
Rasulullah SAW. bersabda bahwa “Sebaik-baiknya kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Alquran dan semulia-mulia umat adalah mereka yang hafal Alquran (dan berusaha untuk mengamalkannya).”

Baca Juga:
Profil Kiai Chusen Jenu, Kiai Wira’i dari Bumi Wali (1)