Kerendahan hati dalam doa jadi turut ditentukan oleh volume suara doa yang sering jadi perdebatan. Suara pelan menjadi salah satu adab dalam doa merujuk pada surat Al-A’raf (7) ayat 55, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.” Diceritakan bahwa Nabi Zakaria berdoa secara sembunyi-sembunyi di kedalaman malam. Allah tidak perlu berisik untuk mengetahui dan mendengar suara doa lirih di kesunyian.
Di zaman klasik, doa masih kentara membawa konteks perang, perampokan, dan keterbelengguan diri secara lahir. Ada kondisi keterdesakaan karena penderitaan bertaruh ketetapan diri, ketabahan, dan kesabaran. Beberapa kisah keajaiban doa yang ditampilkan penulis. Salah satunya adalah kisah seorang tawanan tentara Romawi yang diperlakukan kasar dan kakinya dibelenggu besi. Suatu malam, tiba-tiba belenggu si tawanan terlepas begitu saja dan hal ini terjadi berulang kali. Si tawanan mendapati pembebasan magis lewat doa ibu yang miskin, tapi memiliki doa sebagai penebus. Doa ibu membuat si tawanan dibebaskan dan diantarkan menuju daerah Islam.
Dari masa ke masa, penerbitan buku-buku doa di Indonesia adalah kepastian. Rumah-rumah keluarga Muslim Indonesia tidak hanya membutuhkan kitab suci al-Quran sebagai ayat-ayat doa, tapi juga buku-buku kumpulan doa. Bahkan, doa diajarkan sejak kanak-kanak sebagai kesadaran religius dan bukti keberimanan. Komunitas-komunitas pengajian juga menjadi cara lain berdoa dengan sugesti bahwa penceramah atau ustaz/ ustazah merasa lebih berotoritas mendoakan umat. Doa telah mencapai keramaian ketimbang kesunyian malam menuju waktu fajar.
Semakin berjalan waktu, doa sering dipaksa sejalan dengan keinginan berlimpah manusia. Entah, apakah bakal terjadi revolusi doa yang lebih representatif dengan kebrutalan zaman mengingat pergulatan diri di antara keinginan dan kebutuhan semakin dikacaukan oleh hal-hal yang lebih bersifat duniawi. Doa-doa lebih digdaya dalam promosi iklan barang dan layanan. Doa sebagai nilai ekonomi lebih menguasai ketimbang penciptaan kestabilan spiritual dan psikologis. Doa sering jadi arogan, memaksa, dan mengancam. Kitab Al-Ma’tsûrât telah menasbihkan diri sebagai dokumentasi doa yang bersahaja sekaligus jawaban atas masalah-masalah tentang doa dan dzikir.
Baca Juga: Ini Golongan yang Doanya Dikabulkan oleh Allah