Bersambung..
[1] . Baca Shafwat As Shafwah, Karya Imam Ibnu Al Jauzi, 2:289.
[2] . Sayang sekali, Setelah penulis coba untuk melacak dan re-check pada kitab Az Zuhd dengan beberapa edisi cetak maupun elektronik, yang bisa diakses, penulis tidak menemukan riwayat ini disebutkan dalam kitab Imam Ahmad tersebut. Riwayat ini hilang dan dihapus dari kitab Az Zuhd.Ssedang penulis mengetahui dari beberapa kitab lain menyebutkan, bahwa banyak ulama yang pun mengatakan, jika riwayat ini memang disebutkan oleh Imam Ahmad Bin Hambal r.a dalam kitab Az Zuhd, diantaranya seperti Imam Ibnu Hajar Al-‘Asqalani dalam kitab Al Mathālib Al-‘Āliyyah Bi Zawā`id Al Masānīd At-Tsamāniyyah, (2:286), Imam Nuruddin As-Sindi dalam kitab hāsyiyyat As-Sindy ‘Ala Sunan An Nasa`i, (4:103), Imam Suyuthi dalam kitab Ad Dībāj ‘Ala Shahīh Muslim, (2:490), dan Abu Nu’aim Al Asbahani dalam kitab Hilliyyah Al-Auliyā`, (4:11). Hal ini juga diperkuat dengan Pernyataan syeikh Habiburrahman Al-A’dzami ketika mentahqiq kitab Mushannaf ‘Abder Razzāq, karya ‘Abdur Razzāq As-Shan’āni, (3:590). Maka dari itu, sungguh sayang apabila riwayat penting seperti ini hilang begitu saja. Apakah ini merupakan sebuah bentuk upaya untuk menenggelamkan sejarah?
[3] . Ad Dībāj ‘Ala Shahīh Muslim, karya Imam Suyuthi, 2:490, Al-Hāwi Lil Fatāwā, 2:179.