Kita ambil contoh, amal kita akan ditampilkan kepada Allah setiap hari setelah shalat subuh dan ashar di setiap Senin dan Kamis serta di setiap tahun selama Sya’ban. Indah bukan?
Selain itu, Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa lebih banyak selama bulan ini untuk mengharapkan pahala tambahan. Hal ini dapat dijadikan sebuah pengingat bagi kita untuk lebih memperhatikan amalan kita di bulan Sya’ban dan memaksimalkan ibadah lainnya, daripada mengabaikan bulan ini demi Ramadhan.
Hanya dengan lebih banyak membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, dan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dengan berpuasa lebih banyak, Anda dapat memperkuat taqwa (kesadaran akan Allah) Anda dan membangun kebiasaan baik pada saat Ramadhan nanti.
2. Bulan Persiapan Ramadhan
Selain berpuasa, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mempersiapkan Ramadhan selama Sya’ban. Tetapkan target diri Anda untuk apa yang ingin Anda capai dalam ibadah di bulan Sya’ban dan Ramadhan – ingat, niat untuk melakukan sesuatu yang baik juga mendapat pahala!
Berikut beberapa ide untuk Anda memulai menambah ibadah di bulan Sya’ban:
- Buatlah jadwal membaca atau menghafalkan Al-Qur’an
- Memberi makan kepada anak yatim maupun tunawisma
- Habiskan waktu bersama anggota keluarga yang sudah lama tidak bertemu, terutama orang tua.
- Berkomitmen untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan mencari pengampunan Allah SWT
- Berkomitmen pada jadwal shalat Tahajjud – ini akan memudahkan Anda untuk shalat malam di Ramadhan
- Mulailah menabung untuk sedekah dan infaq. Ingat, selama Ramadhan Anda akan menghabiskan lebih sedikit uang untuk membeli bahan pokok, jadi inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi di akhirat Anda!
Kenapa Bulan Sya’ban Spesial?
Bulan Sya’ban sering diabaikan oleh banyak umat Islam karena keajaiban luar biasa terjadi di Rajab dengan peristiwa Al-Isra’ wal-Mi’raj dan Ramadhan dengan turunnya wahyu Al-Qur’an, sehingga kita lupa bahwa di dalam bulan Sya’ban juga ada peristiwa penting yang dapat kita peringati bersama. Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya’ban:
1. Bulan terbelah
Anas bin Malik r.a meriwayatkan, “Orang-orang Mekah meminta Rasulullah SAW untuk menunjukkan keajaiban kepada mereka. Kemudian beliau menunjukkan kepada mereka bulan terbelah menjadi dua bagian, di mana mereka melihat gunung Hira’ [Gunung Cahaya].” [HR. Bukhori]
Keajaiban yang luar biasa ini terjadi di bulan Sya’ban, dan disebutkan dalam Al Qur’an: “Saat (hari Kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah,” [QS. Al-Qomar (54): 1]
2. Pergantian Kiblat
Kiblat pertama umat Islam adalah Masjid Al-Aqsha Al-Mubarakah. Namun, ketika Nabi Muhammad SAW tinggal di Madinah, ayat berikut diturunkan:
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan,” [QS. Al-Baqarah (2): 144]
3. Turunnya Ayat Perintah Puasa Ramadhan
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” [QS. Al-Baqarah (2): 185]
4. Awal Perintah Shalawat
Selama Sya’ban, umat Islam juga diperintahkan untuk mengirim shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Sya’ban adalah bulan Nabi Muhammad SAW dan kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada beliau.
Nabi Muhammad SAW berkata, “Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak mengirimkan shalawat kepadaku.” [HR. Tirmidzi]
Semoga Allah menerima segala usaha kita selama di bulan Sya’ban. Semoga Allah SWT memberkati kita dan membantu kita meningkatkan ibadah kita, dan semoga Dia mengizinkan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan Rasul-Nya SAW, Aamiin.