Jumat, Oktober 10, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Review Kitab
Tārikh At-tasyri’ Al-islami: Kembali Ke Era Muslim Progresif

Tārikh At-tasyri’ Al-islami: Kembali Ke Era Muslim Progresif

Tārikh at-Tasyri’ al-Islami: Kembali ke Era Muslim Progresif

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
23/06/2020
in Review Kitab, Tajuk Utama
14 1
0
15
SHARES
291
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Resensi Buku Tarikh at-Tasyri’ al-Islami Muhammad Al-Khudlari Bik

Tak disangkal, masa keemasan Islam (golden age) atau yang dilihat oleh Hodgson sebagai axial age, sering disebut-sebut dalam pembacaan sejarah yang terdengar begitu menakjubkan. Faktor terkuat yang melatar belakangi terjadinya masa keemasan itu adalah perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dalam masyarakat muslim saat itu. Pantas saja jika Hodgson memberikan klaim jika hanya pola budaya Islam yang mendekati keberhasilan atas terbentuknya pola peradaban dunia.

Lalu apakah terjadinya pola tersebut harus menggerus kemurnian syariat Islam? Buku yang ditulis oleh Khudlari Bik ini memberikan jawaban atas pertanyaan “besar” itu, yang mendorong untuk mendekati peranan Islam dalam kurun sejarah. Buku ini juga sebagai pelopor terhadap urgensi telaah sejarah peradaban keilmuan yang sebelumnya hanya dimuat dalam buku-buku manaqib dan thabaqat.

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Di bagian awal buku ini, Khudlari Bik memberikan periodisasi dinamika munculnya hukum Islam (fiqih) dari masa ke masa yang ia bagi menjadi enam bagian. Pertama, perkembangan hukum Islam yang terjadi pada masa Nabi yang menjadi rujukan dasar semua penggagas fiqih. Kedua, di masa sahabat kibar, yaitu hingga selesai masa Khulafa’ ar-Rasyidun. Ketiga, pada masa shabat kecil yang dimulai dari masa tabi’in hingga selesai abad pertama hijriyyah. Keempat, masa kelahiran dan tersebarnya pemikiran fiqih yang berakhir pada abad ketiga hijriyyah. Kelima, masa penetapan ulama fiqih karena terjadi perdebatan sengit tentang hukum fiqih, yang terjadi hingga runtuhnya dinasbi Abbasiyah. Keenam, pada masa keruntuhan hingga sekarang yang disebut sebagai masa taklid.

Menurutnya, pembagian ini merupakan unsur terpenting untuk diketahui bahwa diskursus hukum fiqih hingga terjadinya beragam prespektif atas hukum Islam itu merupakan kontribusi para intelektual dalam memahami Al-Qur’an dan Sunnah, (hal. 4). Artinya, bukan Al-Qur’an dan sunnah itu sendiri yang berbeda.

Selanjutnya, pengaruh atas pemahaman tersebut juga memberikan dampak peradaban dunia. Sehingga dapat menjadi sebab terjadinya kemajuan atau kemunduran dalam rangka menerapkan hukum Islam sebagai landasan hidup. Maka melalui buku ini, Khudlari Bik membuka pintu pembacaan kritis atas pendapat-pendapat fikih yang tidak lepas dari latar belakang waktu dan tempat. Ini sangat jarang dilakukan oleh para sarjana, meskipun mereka sangat sibuk menelaah sejarah keotentikan hadits, seperti yang dilakukan oleh Ignaz Goldziher, Joseph Schacht, atau yang dilakukan oleh Wael B. Hallaq. Namun membaca diskursus hukum Islam dengan pendekatan historis ini tidak disentuh secara mendalam.

Keunikan buku ini, banyak yang mengklaim sebagai karya sejarah hukum Islam modern pertama. Menurut Hayyi al-Farmawi, buku Tarikh yang ditulis oleh Khudlari Bik ini merupakan model baru di abad 20. Bukti ini merujuk pada kata pengantar yang ditulis oleh Khudlari Bik yang menuliskan, “Fa inni lam ahid fi hadza al-Kitab hadzȗ ahadun sabaqani fi hadza al-maudlu’” (aku tidak menaruh perhatian dalam buku ini, sebuah tema yang sudah ditulis oleh para ulama sebelumku).

Dari Prinsip Islam Hingga Warna Perpolitikan

Pada bagian awal buku ini, Khudlari Bik membahas secara tuntas prinsip Islam pada saat pertama kali diturunkan dengan tujuan menciptakan kemaslahatan manusia. Ada tiga prinsip utama: Pertama, tidak memberatkan. Prinsip inilah yang dijadikan sandaran oleh ahli fiqih dalam berinstimbath hukum dan sebagai bentuk keringanan yang diperbolehkan agama. Kedua, menyedikitkan tuntutan. Prinsip ini berkaitan dengan ibadah yang harus dilakukan oleh umat Islam, yaitu tidak menjadikan berat bagi semua umat. Ketiga, syariat hukumnya bertahap. Yaitu selama menurunkan ketentuan hukum kepada masyarakat diterapkan secara bertahap. Seperti proses diharamkannya khamr, (hal. 18-22).

Page 1 of 2
12Next
Tags: Muhammad Al-Khudlari BikReview KitabSejarah IslamSejarah Peradaban IslamTarikh Islam
Previous Post

Jadi Syarat Loker, Begini Kriteria Manhaj Salaf Yang Benar

Next Post

Mariam al-Ijliya: Astronom Wanita Muslimah dari Aleppo

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Edisi September 1
Bulletin Islamina

Menerka Misi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

05/09/2024
Next Post
Dibutuhkan Ulama Perempuan

Mariam al-Ijliya: Astronom Wanita Muslimah dari Aleppo

People Sitting On Chair Reading Books

Cara Belajar Islam Dengan Benar

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    328 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    311 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.