Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Toleransi dan Kebersamaan Masyarakat Singkawang Timur

Toleransi dan Kebersamaan Masyarakat Singkawang Timur

Toleransi dan Kebersamaan Masyarakat Singkawang Timur

Abdurrahman by Abdurrahman
18/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
13 1
0
14
SHARES
286
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Singkawang Timur adalah sebuah kecamatan di Kota Singkawang, provinsi Kalimantan Barat. Terdapat tiga suku mayoritas, yaitu Tionghoa (disebut juga dengan “Cina”), Dayak, dan Melayu, namun masih ada beberapa suku yang menempati lokasi tersebut seperti  Jawa dan Bugis. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Singkawang tahun 2021 mencatat, bahwa pemeluk agama di kecamatan Singkawang Timur yakni Kristen 46,08% dimana Katolik sebanyak 33,10% dan Protestan sebanyak 12,98%. Kemudian Islam sebanyak 29,55%, Buddha 24,25%, Konghucu 0,09% dan Hindu 0,03%. Warga etnis Dayak umumnya beragama Kristen dan suku Melayu, Jawa, Bugis, mayoritas beragama Islam, dan etnis Tionghoa di Singkawang mayoritas beragama Budha dan Konghucu, dan sebagian Kristen dan Islam. Bahasa yang digunakan pada umumnya adalah bahasa Indonesia atau juga Melayu, Dayak dan bahasa Mandarin.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Pada akhir Maret tahun 2022, Kota Singkawang dinobatkan sebagai Kota paling toleran di Indonesia oleh Lembaga Setara Institusi setelah melakukan berbagai penilaian. Adapun delapan indikator penilaian tersebut, antara lain Rencana Pembangunan, Kebijakan Diskriminatif, Peristiwa Intoleransi, Dinamika Masyarakat Sipil, Pernyataan Publik Pemerintah Kota, Tindakan Nyata Pemerintah Kota, Heterogenitas agama, dan Inklusi sosial keagamaan. 

Toleransi dan bentuk kebersamaan yang menurut penulis inilah yang menjadi kelebihan dari masyarakat kota singkawang khususnya di kecamatan Singkawang Timur yang mayoritas penduduknya adalah beragama Kristen atau non muslim, salah satu bentuk toleransi dan kebersamaan itu dapat dijumpai ketika ada perayaan hari besar keagamaan seperti  hari raya idul fitri dan perayaan hari natal, bukan hanya mereka tidak saling mengganggu di waktu hari perayaan hari besar saja seperti yang telah dilakukan kebanyakan di daerah luar yang terdiri dari berbagai penganut agama, tapi mereka bahkan saling membantu dalam hal-hal kebaikan.

Salah satu kebaikan itu adalah kebiasaan masyarakat yang beragama Kristen membantu dengan membawakan daging sapi/kambing atau ayam di hari raya atau sebelumnya  yang nantinya dari situlah hidangan makanan di waktu silaturahmi atau kunjungan kerabat, tetangga dan para tamu dihidangkan, dan di waktu hari raya itu pula masyarakat non muslim banyak yang berkunjung (Lebaran) ke rumah-rumah masyarakat yang beragama Islam untuk lebih mempererat hubungan dan persaudaraan. Hal ini tidak hanya terbatas pada daging saja tetapi mengikuti kemampuan si pemberi dan kebutuhan si penerima.

Ketika hari Natal tiba maka masyarakat yang beragama Islam juga datang membantu umat kristen dalam hal kebaikan tersebut yaitu dengan membawakan daging kepada mereka di hari natal atau sebelumnya,  hal ini merupakan bentuk kebersamaan yang dilakukan untuk mempererat persaudaraan dan sebagai penghormatan kepada tetangga atau orang lain meskipun berbeda agama, berbeda suku dan etnis. Makanya ketika Hari raya Idul Fitri tiba bukan hanya umat Islam yang senang dan berbahagia tetapi umat kristen dan umat lain juga ikut berbahagia dan ketika hari Natal tiba bukan hanya umat Kristen yang senang dan berbahagia tetapi juga umat Islam senang karena bisa berkunjung dan mempererat hubungan melalui hari raya tersebut.

Hal ini yang menjadi teguran keras kepada daerah yang mayoritas dan sepenuhnya adalah muslim dan etnis serta sukunya sama, tetapi kesenjangan itu masih selalu ada, perselisihan dan permusuhan itu masih selalu ada, kenapa tidak mencontoh kebersamaan yang diperlihatkan masyarakat Singkawang Timur yang jelas-jelas berbeda agama, berbagai etnis dan beragam suku tetapi hidup harmonis dan saling membantu dalam kebaikan tanpa melihat perbedaan-perbedaan  tersebut. Bukannya hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam QS al-Mumtahanah ayat 6-8:

“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.”

Page 1 of 2
12Next
Tags: CinaKota Paling ToleranNon-MuslimSingkawangtoleransitoleransi beragama
Previous Post

NU dan Muhammadiyah Pengawal Empat Pilar Kebangsaan

Next Post

Anak Muda, Media Sosial dan Moderasi Beragama

Abdurrahman

Abdurrahman

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Anak Muda Media Sosial dan Moderasi Beragama

Anak Muda, Media Sosial dan Moderasi Beragama

Ada Apa di Fase Kedua Bulan Ramadhan

Ada Apa di Fase Kedua Bulan Ramadhan?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.