Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Melawan Ekstremisme Dengan Sufisme

Melawan Ekstremisme Dengan Sufisme

Toleransi Islam

Roland Gunawan by Roland Gunawan
07/03/2021
in Kolom, Tajuk Utama
5 0
0
5
SHARES
94
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – UMAT Muslim adalah umat yang berpijak pada akidah khusus, yang darinya muncul sistem, aturan, etika dan akhlaknya, yaitu akidah Islam, dan inilah makna mereka disebut “umat Muslim”; mereka adalah umat yang menjadikan Islam sebagai cara hidup, konstitusi, sumber hukum dan pedoman bagi seluruh urusan kehidupan mereka, termasuk hubungan individu dan sosial, material dan moral, lokal dan internasional.

Tetapi, ini tidak berarti bahwa masyarakat Muslim tertutup dalam seluruh elemen akidah yang mengikat mereka, sehingga mereka tidak terbuka atau tidak boleh membuka ruang-ruang interaksi dengan umat-umat lainnya.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Allah Swt. telah meletakkan kaidah hubungan umat Muslim dengan non-Muslim atas dasar-dasar yang kokoh berupa toleransi, keadilan, kebajikan dan kasih-sayang. Selama berabad-abad lamanya setelah masa Nabi Saw. dan para sahabat beliau, umat Muslim hidup menderita karena kehilangan dasar-dasar tersebut, dan hingga sekarang mereka terus berusaha mencarinya di dalam masyarakat-masyarakat modern. Mereka hampir saja mencapainya, tetapi keadaan mereka telah didominasi oleh fanatisme, egoisme dan wawasan yang sempit yang menyeret mereka dalam konflik-konflik berdarah nama agama, mazhab, jenis kelamin, atau warna kulit.

Padahal, di dalam al-Qur`an telah jelas dasar-dasar bagi umat Muslim untuk berinteraksi dengan umat-umat lainnya yang hidup damai dengan mereka, tidak memerangi mereka karena agama mereka, tidak mengusir mereka dari tanah air mereka, dan memprovokasi umat-umat lain untuk mengusir mereka. Allah Swt. berfirman, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak [pula] mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil,” [QS. al-Mumtahanah: 8]. Di masa awal-awal Islam, Allah tidak melarang umat Muslim untuk bergaul dengan orang-orang musyrik.

Adapun Ahli Kitab, mereka diperlakukan secara istimewa. Islam mengizinkan umat Muslim makan dan bergaul dengan mereka, bahkan menjadikan mereka sebagai keluarga, dan ini adalah puncak toleransi beragama: seorang Muslim boleh mempunyai pasangan atau pendamping hidup dari kalangan non-Muslim, yang nantinya menjadi ibu dari putra-putrinya. Al-Qur`an juga menegaskan bahwa keputusan mengenai perselisihan terkait masalah-masalah yang menyangkut agama akan terjadi pada hari kiamat, dan bahwa Allah-lah yang akan membuat keputusan di antara manusia dengan keadilan-Nya, dan memberi mereka balasan atas setiap perbuatan dan niat mereka. “Dan jika mereka membantah engkau, maka katakanlah, ‘Allah lebih tahu tentang apa yang kamu kerjakan. Allah akan mengadili di antara kamu pada hari Kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya,” [QS. al-Hajj: 68 – 69].

Al-Quran secara tegas menyebutkan tentang nilai toleransi terkait orang yang tidak sekeyakinan dengan umat Muslim, yaitu bahwa Allah mewajibkan keadilan bagi semua orang, baik orang yang mencintai Muslim maupun orang yang membencinya, orang yang dekat maupun orang jauh, dan orang yang beriman maupun orang yang tidak beriman. Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan [kebenaran] karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” [QS. al-Maidah: 8].

Page 1 of 2
12Next
Tags: moderasimoderasi islamtoleransi
Previous Post

Sufisme Masyarakat Urban: Vaksinasi Diri dari Takfiri | Bulletin Islamina Vol.2 No.12

Next Post

Dibalik Pertemuan Paus Fransiskus dengan Ayatollah Ali al-Sistani

Roland Gunawan

Roland Gunawan

Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Dibalik Pertemuan Paus Fransiskus Dengan Ayatollah Ali Al-sistani

Dibalik Pertemuan Paus Fransiskus dengan Ayatollah Ali al-Sistani

Seruan Islam Untuk Berdialog

Seruan Islam untuk Berdialog

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.