Kedua, dari ayat 12 – 32 mengenai gambaran orang-orang di masa lampau yang kepada mereka seorang tetapi mereka menolak kebenaran yang dibawanya. Kemudian diutus kepada mereka dua bahkan tiga rasul, tetapi mereka tetap menolaknya. Dan Allah kemudian membinasakan mereka. Allah memberikan peringatan mengenai hari di mana seluruh amal perbuatan mereka akan dihisab di hadapan-Nya.
Ketiga, dari ayat 33 – 44 mengenai bukti-bukti kekuasaan Allah untuk mencipta, di antara menghidupkan bumi yang telah mati dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di atasnya dan dari tumbuh-tumbuhan itu keluar bijian-bijian dan buah-buahan yang dapat dimakan manusia. Kemudian mengenai siang, malam, matahari, bulan, dan seluruh alam semesta.
Keempat, dari ayat 45 – 68 mengenai dialog dengan orang-orang kafir yang tidak mau menerima kebenaran, sehingga Allah menutup kemungkinan mereka untuk bertaubat (menerima kebenaran) saat ajal mereka tiba. Kelima, dari ayat 69 – 76 mengenai bukti-bukti kebenaran kenabian dan kerasulan bagi manusia di hari Akhir.
Keenam, dari ayat 77 – 81 mengenai hujjah dan penjelasan kepada orang-orang yang mendustakan kebenaran, bahwa Allah kuasa menciptakan manusia dari setetes air, mengembalikan tulang yang telah hancur kepada keadaan semula. Allah kuasa menciptakan langit dan bumi, sehingga tentu bisa menciptakan manusia, memematikan dan menghidupkannya kembali.
Ketujuh, dari ayat 82 – 83 mengenai kekuasaan Allah atas segala sesuatu “كُنْ فَيَكُونُ” dan kekuasaan-Nya untuk mengembalikan semua ciptaan-Nya kepada-Nya “وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ”.[]