Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Tradisi sambut bulan suci Ramadhan Lamang dimasak dan dibakar di atas bara api Foto: Jefry wongso

Lamang dimasak dan dibakar di atas bara api Foto: Jefry wongso

7 Tradisi Nusantara dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
12/03/2022
in Peradaban, Populer, Tajuk Utama
18 2
0
19
SHARES
375
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pada pelaksanaannya, umat Muslim berdoa mengharap kepada Allah SWT, supaya diberi kekuatan lahir batin melaksanakan puasa Ramadhan.

5. Nyorog, Betawi

Tradisi Nyorog
Tradisi Nyorog

Nyorog adalah kegiatan membagikan bingkisan atau makanan khas Betawi ke anggota keluarga atau tetangga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan menyambut Idul Fitri. Tradisi ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang yang usianya lebih tua (Zaelani, 2019).

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Tradisi nyorog juga menawarkan beberapa tujuan, diantaranya: pendidikan sosial, pendidikan jasmani, pendidikan rohani, dan pendidikan akal. Semua itu dikarenakan proses silaturahim.

Saat ini, tradisi ini masih berlangsung di masyarakat Muslim Jabodetabek dan sekitarnya. Dengan menggunakan rantang besi (kotak makanan), para pemuda membagikan kepada para sepuh di keluarga sekitar.  

6. Pacu Jalur, Riau

pacu jalur
pacu jalur

Pada mulanya, tradisi Pacu Jalur ini dimaksudkan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, dan tahun baru Hijriyah. Saat masa penjajahan, Pacu Jalur dijadikan kegiatan memperingati hari lahir Ratu Wihelmina (Ratu Belanda).

Pada awal abad ke-17, jalur atau perahu merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir. 

Saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya, jalur benar-benar digunakan sebagai alat transportasi substansial untuk warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut orang dengan kapasitas 40 (Hasbullah, dkk., 2015)

Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun. Perlombaan Pacu Jalur ini merupakan penghibur tersendiri bagi masyarakat sebelum memasuki bulan Ramadhan.

7. Ziarah Kubro, Palembang

 

Tradisi Ziarah Kubro Palembang
Tradisi Ziarah Kubro Palembang

Palembang sebagai kota yang memiliki peradaban tua, mempunyai ciri khas yakni kearifan lokal yang bernilai religius. Salah satunya adalah tradisi Ziarah Kubro yang sudah dikenal pada abad ke-16 M.

Tradisi Ziarah Kubro ini dimaknai sebagai usaha introspeksi diri dan menghidupkan memori para peziarah atas besarnya peran ulama dan para pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam dalam menyebarkan Islam hingga pada masanya, Palembang dapat menyaingi atau bahkan menyalip Aceh sebagai pusat pembelajaran agama Islam (Amri & Maharani, 2018). Palembang pada masa itu mengalami perekonomian yang sangat maju dengan berbekal ekspor lada dan timah sebagai komoditas utama dalam mendorong laju perekonomian (Kersten, 2017: 47) 

Selain tujuh tradisi diatas, masih ada banyak lagi tradisi lokal yang belum penulis sebutkan.

Baca Juga: Wayang: Sempat Dilarang, Akhirnya Disayang


Referensi:

Aibak, Kutbuddin. “Fenomena Tradisi Megengan di Tulungagung”. Jurnal Millah, Vol. X, No. 10, Agustus. 2010.
Amri, Prima, & Maharani, Septiana Dwiputri. “Tradisi Ziarah Kubro Masyarakat Kota Palembang dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler”. Jurnal Filsafat, Vol. 28, No. 2, Agustus. 2018.
Hasbullah, dkk,. Olahraga dan Magis: kajian terhadap Tradisi Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi. Pekanbaru: Asa Riau. 2015.
Iskandar. Perayaan Mameugang dalam Perspektif Hukum Islam. Laporan Penelitian Dosen. Lhokseumawe-Aceh: STAIN Malikusssaleh. 2010.
Kersten, Carool. A History of Islam in Indonesia. Edinburgh University Press, Edinburgh. 2017.
Lombard, Denys. Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. 2007
Refisrul, “Lamang and Malamang Tradition in Minangkabau Society”. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol. 3, No. 2, November 2017.
Santoso, Imam Budhi. Spiritualisme Jawa: Sejarah, Laku, Dan Intisari Ajaran. Yogyakarta: Memayu Publising. 2012.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BudayaHadlarahIslam dan BudayaIslam NusantaraKearifan LokalMegenganNyadranSelamatanTradisiTsaqafah
Previous Post

Hal-Hal Yang Perlu Disiapkan Pada Bulan Sya’ban

Next Post

Darurat Intoleransi, Inilah Konsep Toleransi dalam Islam

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Next Post
toleransi Islam

Darurat Intoleransi, Inilah Konsep Toleransi dalam Islam

Tips Dakwah bil Medsos

Tips Dakwah bil Medsos

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.