Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Biografi
Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Syeh Nawawi Al Bantani Diuji Keberaniannya Saat Hendak Mengarang Kitab Tafsir Marah Labid

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
07/08/2020
in Biografi, Tajuk Utama
7 0
0
7
SHARES
139
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ulama’ merupakan panutan umat sekaligus pewaris ilmu Nabi. Mereka berupaya sekuat tenaga untuk selalu melestarikan ilmu yang diperoleh dari guru-gurunya dengan cara mengajarkan kepada orang lain. Ada pula yang membukukan menjadi sebuah karya monumental yang bermanfaat bagi generasi setelahnya.

Salah satu Ulama’ Nusantara yang dikenal dunia akan karya-karyanya yaitu Syeh Nawawi al-Bantani. Ia dijuluki sebagai Sayyid Ulama’ Hijaz (pemimpin Ulama’ tanah Hijaz) serta menjadi rujukan bagi kalangan santri pesantren di Indonesia.

BacaJuga

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Syeh Nawawi al-Bantani dilahirkan di daerah Tanara, Banten pada tahun 1813 M dan meninggal pada tahun 1897 M.

Sejak kecil ia telah dididik dengan tradisi keagamaan yang sangat kuat sehingga kelak menghantarkannya menjadi ulama besar yang dikenal dunia.

Dalam Muqaddimah tafsirnya yang berjudul Marah Labid, syeh Nawawi al-Bantani mengungkapkan perasaan beratnya dan merasa khawatir bila dirinya termasuk orang yang menafsirkan Al Qur’an dengan pendapatnya sendiri (ra’yu).

Kekhawatiran ini berdasarkan hadis yang berbunyi:

عن جندب : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من قال في القرآن برأيه فأصاب ، فقد أخطأ . رواه أبو داود

Artinya:

Diriwayatkan dari Sahabat Jundub bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: Barangsiapa yang berpendapat dalam masalah Al Qur’an dengan pendapatnya sendiri kemudian sesuai maka ia termasuk orang yang keliru. (HR. Abu Dawud).

Begitu pula hadis yang berbunyi:

Page 1 of 2
12Next
Tags: Hati-hatiSyeh Nawawi al-BantaniTafsir marah LabidTafsir munir
Previous Post

Ikhlas atau Ridho

Next Post

2 Golongan yang tak Pernah Puas menurut Ibnu Mas’ud

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Next Post
Bagaimana Menyikapi Kegaduhan Intelektual Islam Di Tengah Pandemi Ini?

2 Golongan yang tak Pernah Puas menurut Ibnu Mas'ud

Solusi Islam Menghadapi Resesi

Solusi Islam Menghadapi Resesi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.