Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Tasawuf Sebagai Jalan Bahagia (2)

Tasawuf Sebagai Jalan Bahagia (2)

Tasawuf Sebagai Jalan Bahagia (2)

Yusuf Suharto by Yusuf Suharto
04/05/2021
in Gagasan, Populer, Tajuk Utama
4 0
0
4
SHARES
88
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Imam Al-Ghazali (w. 505 H) dalam al-Mizan al-amal menyatakan bahwa jiwa moderat (al-‘adalah) itu adalah cerminan keberhasilan memadukan tiga daya manusia. Daya akal yang dimoderasi akan membuahkan akhlak yang penuh hikmah (bijaksana). Daya ghadhab (emosi) yang dimoderasi akan melahirkan akhlak syajaa’h (keberanian), dan daya syahwat (hasrat) akan melahirkan akhlak ‘iffah (penjagaan diri).

Kebijaksanaan adalah moderasi kekuatan akal, keberanian adalah moderasi kekuatan nafsu amarah, pemeliharaan diri adalah moderasi daya syahwat, dan moderasi ketiganya disebut tawasuth, atau proposional. Moderasi akal yang melahirkan hikmah atau kebijaksanaan, selaras dengan
surat An-Nahl ayat 125, ‘Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan’ yang maksudnya adalah mengajak dengan hikmah ilmu, dan bukan dengan kekosongan. Dengan demikian capaian puncak akal atau capaian tertinggi kecerdasan itu adalah kebijaksanaan.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Abdullah Ibn Abbas (w. 68 H), pakar tafsir Qur’an, sepupu Rasulullah, pernah menyatakan bahwa puncak akal itu ada tiga, sebagaimana tersebut dalam karya Syekh Abu Laits as-Samarqandy (w. 393 H), Tanbihul Ghafilin berikut ini:

Abdullah ibn Abbas ditanya, “Wahai Ibn Abbas, apakah ‘puncak akal’ (Ra’s al-‘Aql) itu?” Ibn Abbas menjawab (tiga hal). Pertama, ketika seseorang memaafkan orang yang menzaliminya (an ya’fuwa al-rajulu ‘aman dzalamahu). Kedua, ketika ia merendahkan hati pada orang yang di bawahnya (an yatawadla’a liman dunahu). Ketiga, ketika ia menimbang pikir kemudian baru berkata (an yatadabbara tsumma yatakallama).

Page 1 of 2
12Next
Tags: Ahlussunnah Wal JamaahModeratsufismeTasawuf
Previous Post

Melacak Keabnormalan dalam Islamisasi Tanah Jawa (1)

Next Post

3 Hal Berharga yang Dilakukan dalam Sepuluh Hari Terakhir

Yusuf Suharto

Yusuf Suharto

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
3 Hal Berharga Yang Dilakukan Dalam Sepuluh Hari Terakhir

3 Hal Berharga yang Dilakukan dalam Sepuluh Hari Terakhir

Miracle Of Lailatul Qadar

Miracle of Lailatul Qadar

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.