Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Literasi Dakwah

Literasi Dakwah

Tantangan Literasi Dakwah di Era Digital

Rofiki Asral by Rofiki Asral
21/03/2022
in Kolom, Tajuk Utama
19 1
0
19
SHARES
379
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kemajuan teknologi digital tanpa dipungkiri telah memberikan dampak besar bagi kehidupan umat manusia. Sejak maraknya penggunaan internet terutama, segala sesuatu menjadi semakin mudah diakses seolah tanpa ada batas ruang dan waktu. Ditambah lagi, sejak beberapa tahun terakhir, melalui fitur-fitur canggih yang dikembangkan dalam smartphone, setiap orang bisa dengan mudah menjalankan aktivitas hanya dengan sentuhan-sentuhan jari dan modal kuota internet. Semua menjadi serba praktis, bahkan sesuatu yang mudah pun diusahakan agar lebih mudah lagi.

Kondisi tersebut secara berangsur juga berhasil menggeser budaya literasi masyarakat dari yang berbasis cetak menjadi digital. Berdasarkan survei yang dilakukan Nielsen Consumer & Media View pada tahun 2017, tingkat pembelian koran secara personal dari 28% pada tahun 2013 menurun menjadi hanya sebesar 20%. Sementara jumlah pembaca cetak pada tahun itu sebesar 4,5 juta orang, kalah dibanding pembaca digital (internet) yang mencapai 6 juta orang. Alasan dari penemuan ini adalah masyarakat menganggap bahwa media itu harusnya gratis (katadata.co.id, 2017). Data ini sudah beberapa tahun yang lalu, dan bisa ditebak kemungkinannya pada tahun ini persentase pembaca digital makin bertambah. Namun, terlepas dari itu semua, setidaknya ini telah menunjukkan bahwa memang kebiasaan membaca masyarakat Indonesia sudah mengalami pergeseran.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Berangkat dari itulah kita bisa menarik kesimpulan bahwa peluang media digital hari ini lebih besar dari media cetak, dalam aspek apa pun. Mulai dari bisnis, kampanye politik, edukasi dan pendidikan, dakwah agama dan lain sebagainya. Semua sama-sama mempunyai peluang besar, tentu dengan strategi pemanfaatan yang optimal. Apalagi jumlah pengguna media sosial berdasarkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2018 mencapai 123,26 juta jiwa atau 54,7% dari populasi penduduk di negeri ini (detik.com, 2019). Sekali lagi, ini data beberapa tahun lalu. Saat ini, kemungkinan besar jumlahnya pasti bertambah.

Melihat kenyataan itu kita akan tersadar bahwa media online benar-benar mempunyai potensi luar biasa untuk dijadikan sarana mencapai tujuan-tujuan tertentu, termasuk untuk tujuan dakwah. 

Baca Juga: Karakteristik Wahabi-Salafi di Medsos yang Meresahkan

Kita bisa melihat sendiri hal ini sudah banyak dilakukan oleh kalangan dai baik yang sudah kondang maupun tidak. Sebelum adanya perkembangan internet seperti saat ini, dakwah secara digital dilakukan melalui ceramah di radio seperti zamannya KH. Zainuddin MZ. Perkembangan selanjutnya merambah melalui media televisi, hingga pada akhirnya bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta yang secara khusus hanya menayangkan siaran-siaran tentang keagamaan.

Selain melalui digital, dakwah juga biasa dilakukan dengan tulisan yang diterbitkan di koran atau majalah, atau berupa selebaran yang diterbitkan secara mandiri. Namun, seiring pesatnya perkembangan dunia digital cara-cara seperti ini makin jarang digunakan. Alasannya mungkin sederhana: disesuaikan dengan kondisi zaman dan kebutuhan masyarakat. Padahal, dakwah melalui literasi ini merupakan budaya yang sangat penting dipertahankan, karena melalui literasi lah kemajuan berpikir suatu bangsa dapat dilihat. Bangsa yang budaya literasi masyarakatnya tinggi sudah dapat dipastikan bahwa bangsa tersebut maju, sebagaimana terlihat pada negara-negara Barat dan negara di belahan Timur yang maju seperti halnya Jepang dan China.

Page 1 of 2
12Next
Tags: CeramahDakwahdakwah digitalLiterasi DakwahmediaMedia DakwahMedia Sosial
Previous Post

Crazy Rich Indonesia Hendaknya Belajar dari Kisah Qarun

Next Post

Layangan Putus dan Teladan Nabi dalam Berumah Tangga

Rofiki Asral

Rofiki Asral

Bermukim di Sleman, DIY, dan menempuh pendidikan pada program studi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Teladan rumah tangga Nabi

Layangan Putus dan Teladan Nabi dalam Berumah Tangga

Edisi Dakwah Ruang Lingkup Dakwah 1

Edisi Dakwah: Ruang Lingkup Dakwah (1)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.