Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Naskah Tegalsari

Naskah Tegalsari

Membincang Manuskrip Tegalsari (1)

Itḥāf al-Murīd ʿalā Jawhar al-Tawḥīd li al-Imām ʿAbdu al-Salām Ahmad bin Ibrahīm al-Laqqānī

Ali Makhrus S.Pd.I, M.A by Ali Makhrus S.Pd.I, M.A
25/03/2022
in Peradaban, Populer, Tajuk Utama
12 0
0
11
SHARES
224
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Mempelajari kitab kuning, apalagi tulisan tangan (manuskrip) para ulama terdahulu serasa masuk ke dimensi masa lalu. Karena, seorang pembaca akan dipaksa masuk ke dalam dimensi bahasa dan tulisan yang berkembang saat karangan tersebut dibuat. Sehingga, memerlukan energi dan bekal yang cukup untuk dapat menyesuaikan bahkan memahami dengan baik dari goresan pena serta struktur bahasa yang jauh berbeda dengan masa pembaca.

Proses-proses di atas dalam istilah lain dikenal dengan ‘filologi’, yakni sebuah usaha dan proses penelitian yang basis utamanya tulisan tangan berumur lebih dari 50 tahunan atau lebih. Penulis sendiri dalam 3 tahun belakangan mencoba secara pelan, serta berulang-ulang membuka koleksi manuskrip Pondok Pesantren Gerbang Tinatar Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Alhamdulillah, koleksi naskah kuno tersebut telah berupa digital yang terhimpun di British Library. Pusat Data yang berkedudukan di negeri ratu Elizabeth.

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Salah satu kita yang cukup menarik penulis adalah Itḥāf al-Murīd ʿalā Jawhar al-Tawḥīd li al-Imām ʿAbdu al-Salām Ahmad bin Ibrahīm al-Laqqānī. Ia merupakan sebuah kitab hasyiyah (komentar atau penjelasan) yang ditulis olah anak dari sang pengarang kitab Jawhar al-Tawḥīd Ibrahīm al-Laqqānī, seorang ulama yang hidup di abad 11 Hijriyah atau 17 Masehi, atau sekitar tahun (w 1041 H/ 1632 M).

Abdu al-Salam al-Laqqani: Sebuah Profil Singkat

Hermansyah dan Zulkhairi (2014), Imam Abdus al-Salam al-Laqqoni atau lengkapnya adalah Abu Muhammad Abdus Salam al-Laqqani (w. 971-1078 H/ 1561-1668 M) tak lain adalah anak kandung Ibrahīm al-Laqqānī. Beliau dikenal ahli dalam berbagai bidang ilmu agama. Seorang Malikiyah tulen di Mesir pada masanya. Dia juga seorang ulama yang dikarunia umur yang panjang, yakni 107 tahun. Proses intelektual tersebut menelurkan beberapa kitab, selain kitab yang dibahas ini, yakni: Syarah Mandzumah al-Jazairah, dan al-Sirāj al-Wahhaj fi al-Kalām ala al-Isrāʿ wa al-Miʾrāj.

Abdus Salam adalah sosok yang cukup misterius dan khariqul ‘adah (ora umum) Dikisahkan, “beliau pada suatu ketika mengaji ke ayahnya, setelah ngaji selesai kemudian beliau tidak muncul kembali dalam beberapa tahun. Baru kemudian terlihat kembali pada saat ayahnya wafat dan menggantikan posisi ayahnya sebagai pengajar di Mesir. Pada saat memberikan pengajaran, juga tampak beliau mendalam dan menguasai berbagai disiplin ilmu agama, padahal sebelumnya tidak diketahui riwayat guru lain selain orang tuannya, yakni Ibrahim al-Laqqani. Namun, kealiman dan kepakaran ilmu dari guru sekaligus orang tuanya tersebut menurun ke Abdu al-Salam (dikutip dari tarajm.com).

Kitab Itḥāf al-Murīd, salah satu dari sekian banyak kitab pensyarah Nadzm Jawhar al-Tawḥīd. Kitab Jawharat al-Tawḥīd dalam bentuk nazam (arjuzat) yang dianggap bentuk populer pada zamannya dan berkelanjutan setelahnya. Kitab Jawharat al-Tawḥīd terkenal di kalangan para penuntut ilmu agama di Nusantara merupakan hasil karya Syaikh Ibrahim Al-Laqqani, seorang ahli dalam ilmu hadits dan tauhid di Jazirah Arab (Mesir). Kitab ini memuat sebanyak 144 bait syair. Walaupun tidak mengikuti pakemnya syair dan pantun, namun sangat diapresiasi oleh para intelektual dan fuqaha’ terutama dalam bidang teologi, akidah dan syariat. Secara umum, disebut juga dengan kitab tauhid.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Abd al-Salam al-LaqqaniIslam NusantaraManuskrip KunoNaskahPesantren TegalsariPonorogoTegalsari
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 018

Next Post

Peran Al-Biruni dalam Studi Agama-Agama

Ali Makhrus S.Pd.I, M.A

Ali Makhrus S.Pd.I, M.A

Ketua Babad Institute, sebuah komunitas ngaji agama, budaya, sosial, pendidikan dan penelitian berkedudukan di Madiun | Lulusan Magister Islamic Studies SPs UIN Jakarta.

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Next Post
Al-Biruni

Peran Al-Biruni dalam Studi Agama-Agama

Brigjen R Ahmad Nurwakhid pada pengukuhan Regenerasi Duta Damai Regional NTB di Senggigi

Bangsa ini Butuh Anak Muda Cerdas Teknologi, Tapi Juga Militan Tangkal Propaganda Radikalisme

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.