Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Menyelami Dimensi Sosial Ibadah Puasa

Menyelami Dimensi Sosial Ibadah Puasa

Menyelami Dimensi Sosial Ibadah Puasa

Muhammad Zamzami by Muhammad Zamzami
08/04/2022
in Kolom, Tajuk Utama
8 0
0
7
SHARES
141
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

“Hal yang menjadi menarik dari puasa sendiri sebenarnya tidak berangkat dari pensyariatan agama saja, Akan tetapi, Islam memandang bahwa semua makhluk di dunia itu sama”

Bulan Ramadhan sebagaimana yang kita tahu, merupakan bulan yang mulia dan sangat dinantikan oleh kalangan umat muslim seluruh dunia. Bulan ini sebagai bulan yang suci, dimana umat muslim meyakini bahwa bulan ini merupakan momen yang penuh ampunan dan segala bentuk keberkahan. 

Di Bulan Ramadhan kita semua diwajibkan untuk berpuasa, kita diharuskan untuk menahan lapar dan hawa nafsu dari mulai terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. Akan tetapi, dibalik itu sebenarnya banyak sekali hal-hal implisit yang terkandung di dalamnya.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Bulan Ramadhan yang pada istilahnya disebut syahrus shiyam merupakan bentuk tanda kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Allah menjanjikan pada bulan ini banyak sekali kebaikan dan maghfirah bagi yang melaksanakannya dengan penuh keimanan dan ketakwaan. 

Dalam Hadits riwayat Imam Bukhari dari Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dari Sahabat Abu Hurairah dan Sahabat Hasan dijelaskan bahwa “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu.” 

Perlu kita ketahui bahwa bulan puasa tidak melulu menganjurkan kita berbuat baik secara individual akan tetapi juga universal. Kita dilatih untuk meninggalkan aktivitas yang bersifat duniawi menuju ukhrawi dengan mendedikasikan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

Buya Hamka kemudian menjelaskan bahwa puasa adalah upaya pengendalian diri seorang hamba terhadap dua syahwat dirinya, yaitu syahwat seks dan syahwat perut yang bertujuan untuk mendidik iradat atau kemauan dan dapat mengekang nafsu. (Safria Andy,2012;7).

Hal yang menjadi menarik dari puasa sendiri sebenarnya tidak berangkat dari pensyariatan agama saja, Akan tetapi, Islam memandang bahwa semua makhluk di dunia itu sama dan Islam menegasikan diskriminasi sosial masyarakat. Ketika kita mengkaji  hal ini dari sosiologis antropologis tentu puasa mengandung banyak hal, terlebih dalam kehidupan sosial masyarakat. 

Adanya  pensyariatan ini tidak berangkat dari ruang kosong, kendati demikian Islam sebagai agama harus relevan dengan norma-norma kemanusiaan. Secara garis besar puasa menggambarkan Universalisme Islam yang merupakan kajian komprehensif mengenai ajaran Islam, Islam bukan hanya mengatur manusia untuk berinteraksi terhadap tuhan.

Kendati demikian kajiannya juga mencakup berbagai aspek kemanusiaan. Bahkan dalam sejarahnya membuktikan bahwa agama Islam hadir sebagai pendobrak sisi moral atas kungkungan ketat dari pandangan dominan, penindasan, dan diskriminasi sosial yang ada.

Seperti dobrakan Islam atas ketidakadilan pengetahuan masyarakat Jahiliyyah yang dianut oleh mayoritas orang Arab pada waktu itu. Islam memberantas semuanya dengan menawarkan Tauhid. Dengan datangnya ajaran Tauhid Islam mampu menegakkan penghargaan terhadap segala bentuk perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, adat, ataupun keyakinan. 

Islam merangkul mereka dengan sentuhan ke relung hati yang paling dalam dengan menghapus kesenjangan sosial dan diskriminasi sosial yang ada, sehingga islam diterima oleh khalayak luas dengan ajaran cinta kasih terhadap sesama makhluk Tuhan tanpa terkecuali. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: Dimensi SosialibadahIbadah SosialKeberagamanPuasaRamadhanUmat Beragama
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 020

Next Post

Menengok Multikulturalisme dan Toleransi di Mandailing Tapanuli

Muhammad Zamzami

Muhammad Zamzami

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Multikulturalisme dan Toleransi di Tapanuli

Menengok Multikulturalisme dan Toleransi di Mandailing Tapanuli

puasa agama lain

Tak Hanya Islam, Umat Agama Lain Juga Puasa

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.