Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
NU dan Muhammadiyah Pengawal Empat Pilar Kebangsaan

NU dan Muhammadiyah Pengawal Empat Pilar Kebangsaan

NU dan Muhammadiyah Pengawal Empat Pilar Kebangsaan

Nusul Akbar by Nusul Akbar
18/04/2022
in Kolom, Populer, Tajuk Utama
13 1
0
14
SHARES
283
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

NU dan Muhammadiyah, keduanya dipandang sebagai sepasang sayap yang akan mengawal dan membawa bangsa ini terbang menuju kehidupan masyarakat yang di idam-idamkan ditengah-tengah kontestan variatif konfigurasi Islam di Indonesia. 

Akhir-akhir ini telah tampak sekali tragedi percaturan sekaligus pertarungan dalam  wacana dan aksi Islam Indonesia. Perkembangan wacana keislaman sejak 1970-an hingga  sekarang terus terjadi dan menemukan puncaknya. 

Berawal dari kondisi sosial Indonesia yang majemuk, muncullah beragam varian  konfigurasi Islam yang mengatasnamakan diri dan berusaha membawa perubahan terhadap  negara ini dengan jargon yang mereka kehendaki. Namun di satu sisi terdapat dua organisasi  besar yang siap mengawal tanah air tercinta dengan empat pilar nya. Pancasila, NKRI, UUD  1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.  

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Nahdlatul ulama (NU), merupakan satu dari dua organisasi keagamaan terbesar di  Indonesia itu, didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926 M) di Surabaya tujuan  didirikannya adalah berlakunya ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan menganut  salah satu mazhab empat. Organisasi keagamaan yang secara konstitusional membela dan  mempertahankan Aswaja, dengan disertai batasan yang fleksibel sebagai organisasi sosial  keagamaan (Jam’iyah Diniyah wal Ijtima’iyah). Sama halnya dengan Muhammadiyah,  organisasi ini tidak jauh berbeda dalam hal filsafat maupun dasar teologi nya hanya saja lebih  bersifat modern dan Pembaharuan. 

Keduanya dipandang sebagai sepasang sayap yang akan mengawal dan membawa bangsa ini terbang menuju kehidupan masyarakat yang di idam-idamkan ditengah-tengah kontestan variatif konfigurasi Islam di Indonesia. 

Banyaknya aliran, faham, dan gerakan Islam yang terus bermunculan di Indonesia  merupakan respon masyarakat dari keanekaragaman budaya, ras, suku, etnis, agama, dan  golongan yang ada di Indonesia. Pada tingkat tertentu keanekaragaman tersebut bahkan telah  menimbulkan ketegangan-ketegangan serta kekerasan yang mengatasnamakan agama atau  mungkin klaim “takfir” terhadap kelompok yang berbeda dengan dirinya. 

Seorang ahli hukum Islam kontemporer asal University of California, LA, Allah Khaleed  Abou ef-Fadhl, penulis buku Speaking ain the God’s Name, ketika berada di Indonesia pada  tahun 2011, menyatakan bahwa pemahaman keagamaan yang otoriter disebabkan karena adanya klaim otoritatif atas teks agama sehingga orang lain yang berbeda pendapat dianggap  sebagai orang yang sesat, perlu dibasmi, dan diimankan kembali. Padahal pemahaman seperti  ini sebenarnya merupakan sebuah pemahaman yang sangat dangkal produktif dan membonsai  agama. Agama menjadi sekadar legitimasi kekerasan karena ketakutannya akan kehilangan  otoritas dan Kharisma keagamaan. 

Bahkan akhir-akhir ini muncul kelompok ekstremis yang mencoba merebut bangsa  ini dengan ideologi nya. Mereka dengan serta merta ingin mengganti Ideologi Pancasila dengan  ideologi nya serta menjadikan Indonesia sebagai negara Islam yang harus sesuai dengan asal  mula agama tersebut. Memang hal ini tampak aneh mereka adalah pendatang baru bukan  seperti halnya NU dan Muhammadiyah yang memang dari awal mempunyai peran besar dalam  kemerdekaan bangsa ini.

Page 1 of 2
12Next
Tags: 4 Pilar KebangsaanIslam ModeratIslam ToleranModeratMuhammadiyahNahdhatul Ulamanahdlatul ulamatoleransi
Previous Post

Menitik Berat Kaum Millenial: Agen Moderasi Beragama di Nusantara

Next Post

Toleransi dan Kebersamaan Masyarakat Singkawang Timur

Nusul Akbar

Nusul Akbar

Universitas Gadjah Mada

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
Toleransi dan Kebersamaan Masyarakat Singkawang Timur

Toleransi dan Kebersamaan Masyarakat Singkawang Timur

Anak Muda Media Sosial dan Moderasi Beragama

Anak Muda, Media Sosial dan Moderasi Beragama

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.