Perkembangan zaman dari masa ke masa telah membawa perubahan yang sangat signifikan. Perubahan itu tidak hanya berdampak pada perkembangan teknologi saja, namun juga pada perkembangan tatanan kehidupan serta pola pikir manusia. Perkembangan teknologi telah membawa pada tingkat kinerja yang cepat dan tepat. Perkembangan tersebut menjadikan manusia seolah-olah menjadi robot yang harus mengikuti perjalanan zaman, karena jika tidak hal itu akan menyebabkan mereka gagap akan Teknologi atau biasa disebut dengan gaptek.
Perkembangan teknologi ditandai dengan munculnya media elektronik seperti teknologi informasi dan komunikasi. Seperti halnya yang kita rasakan saat sekarang ini, bahwasanya teknologi informasi telah mempermudah dalam berinteraksi dan juga dapat menerima berbagai informasi dan berita melalui media tersebut. Kemajuan ini ini telah dirasakan oleh siapapun, tidak hanya orang tua, anak-anak namun juga semua orang terlebih para milenial sekarang, yang mana mereka begitu sangat handal dalam menggunakannya. Kenapa tidak, kemajuan teknologi dan informasi telah berkembang begitu pesat.
Memang benar, bahwa kemajuan teknologi dapat mempermudah berbagai bentuk pekerjaan serta kebutuhan manusia. Namun tidak terlepas dari itu, perkembangan teknologi juga memberikan sisi negatif, seperti menciptakan kesenjangan akan kemungkinan terjadinya kolonialisasi dan perubahan sistem akan nilai-nilai norma yang tanpa disadari telah memasuki perubahan pola pikir masyarakat. hal itu bisa saja ditimbulkan oleh latar belakang seseorang, apakah faktor ekonomi, sosial, politik, lingkungan maupun lainnya.
Akibatnya banyak kita temui saat ini, informasi yang muncul tanpa adanya bukti empiris, sehingga hal ini dapat mendatangkan disinformasi. Disinformasi adalah suatu informasi yang disampaikan oleh seseorang tanpa adanya kejadian yang sebenarnya, informasi tersebut hanya sebuah rekayasa yang tidak ada bukti yang mendukung keaslian peristiwa tersebut. Yang mana diistilahkan dengan kata hoax, yaitu berita palsu yang disampaikan seseorang secara massif disebarkan kepada orang lain melalui media sosial, sehingga mendorong orang-orang untuk percaya akan peristiwa tersebut.
Berita hoax bisa muncul melalui media sosial seperti gadget, televisi atau bahkan melalui si pembicara langsung. Berita hoax ini dapat menimbulkan kegelisahan, rasa tidak aman, tidak nyaman, dan rasa kebingungan bagi masyarakat. Karena nyatanya berita hoax mampu mengubah pola pikir masyarakat, mereka menganggap bahwa berita ini benar adanya tanpa mencerna kembali berita tersebut. Hal itu disebabkan oleh tampilan berita hoax disajikan dalam kemasan yang sangat rapi. Sehingga masyarakat percaya bahwa ini berita benar.
Informasi yang disampaikan menjadikan kerusuhan bagi masyarakat dan menimbulkan konflik antara individu atau sekelompok orang. Untuk itu, perlu kesadaran dari diri kita masing-masing akan pentingnya melakukan tabayyun sebelum menerima sesuatu. Dengan kesadaran tersebut akan mendatangkan ketentraman bagi diri sendiri apalagi terhadap orang lain. Kesadaran bahwa sebenarnya tidak ada satupun yang sempurna, maka sikap kita sebagai kaum milenial tentunya harus selektif dalam menerima informasi, jangan kita bersikap reaktif dan emosional, apalagi ikut serta dalam menyebar luaskan berita yang tidak pasti.