Selain diwajibkan menjaga hubungan dengan Tuhan, yakni dengan cara menepati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga dituntut untuk menjaga hubungan baik dengan sesama karena, manusia adalah makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupan dituntut untuk saling mengasihi, gotong royong, dan menciptakan kehidupan yang tentram dan damai.
Dalam hal ini, Rasulullah saw. selalu mewanti-wanti agar umat manusia saling menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan berbuat baik terhadap sesama, maka kebaikan demi kebaikan akan terus mengalir sehingga tercipta kehidupan yang harmoni.
Dalam sebuah hadis, seperti dijelaskan oleh Nawaf al-Jarrah (2013) dalam kitab Khutab al-Rasul, Rasululah saw. bersabda, “Kebajikan takkan pernah usang, kejahatan (dosa) takkan pernah dilupakan, dan yang Mahaperkasa takkan pernah mati. Berbuatlah sekehendak kalian.
Sebagaimana kalian memperlakukan orang lain, seperti itu pula kalian akan diperlakukan.” Hadis ini menegaskan bahwa kebaikan, sekecil apa pun, tidak akan pernah hilang dari muka bumi ini.
Seorang dermawan yang suka membantu orang kesusahan, misalnya, akan selalu dikenang, meskipun mereka tiada. Sebaliknya, dosa dan kejahatan yang dilakukan seseorang tidak akan pernah dilupakan. Siapa pun yang suka berbuat jahat dan keji, maka dia akan selalu dikenang dan tak mudah dilupakan. Karena itu, berbuat jahat dan keji adalah hal yang harus dihindari. Selain membahayakan orang lain, orang yang suka berbuat kejahatan juga berdampak buruk pada dia sendiri.
Makna dan Manfaat Silaturahim
Salah satu bentuk relasi sosial yang cukup akrab dalam kehidupan manusia adalah menjalin silaturahmi. Hubungan ini, selain bermanfaat untuk diri sendiri, juga berguna bagi orang lain. Siapa pun yang senantiasa menjalin hubungan silaturahmi, baik dengan kerabat dekat,
teman, atau tetangga, maka akan ada banyak kebaikan yang menyertai hubungan tersebut.
Yulian Purnama (2021) menjelaskan, menyambung silaturahim adalah salah satu amalan yang mulia dan kewajiban dalam agama. Banyak ayat Al Qur’an dan hadis yang mengharuskan kita untuk menyambung tali silaturahim serta menjelaskan berbagai keutamaannya.
Dalam Alquran, Allah swt. memerintahkan manusia untuk menyambung tali silaturahmi, sebagaimana dijelaskan dalam Surat An-Nisa’ ayat 36:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An Nisa: 36).
Dalam ayat ini begitu gamblang dijelaskan tentang pentingnya menjaga hubungan silaturahim dengan saudara dekat, orang tua, tetangga, teman sejawat, bahkan hamba sahaya. Menjalin silaturahim adalah upaya untuk menjaga hubungan sosial agar antara satu sama lainnya bisa berbagi kebahagiaan, ketenangan, dan menjauhi permusuhan.