Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Gerakan Khilafah Dan Reproduksi Hantu Komunisme

Gerakan Khilafah Dan Reproduksi Hantu Komunisme

Gerakan Khilafah dan Reproduksi Hantu Komunisme

Abd Malik by Abd Malik
07/06/2020
in Gagasan
8 1
0
9
SHARES
177
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Isu kebangkitan komunisme di Indonesia seringkali naik turun. Kadang ia muncul mendadak ketika ada momentum penting seperti kontestasi politik dan momen politik lainnya. Tiba-tiba ada kabar beredar muncul bendera palu arit di beberapa daerah yang tidak pernah tahu siapa sebenarnya yang mendesainnya.

Namun, pada intinya pelarangan paham komunisme dan logonya tercantum dalam TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme. Hampir sangat sulit dan butuh keberanian bagi individu dan kelompok untuk secara sengaja mengungkapkan diri sebagai bagian dari komunisme.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Kadangkala ada bingkai narasi yang juga tidak kalah pentingnya semisal : khilafah ajaran Islam dilarang, PKI dan komunisme dibiarkan. Padahal, ideologi khilafah melalui organisasi pengusungnya juga telah dibubarkan berdasarkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017, yang kemudian menjadi UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Tentu saja, baik khilafah sebagai gerakan ideologis maupun PKI dan pahamnya sudah dianggap tidak sesuai dengan dasar negara, Pancasila. Namun, pertanyaannya kenapa isu ini selalu direproduksi?

Saya ingin berangkat dengan definisi ideologi karena baik PKI dan HTI bukan hanya institusinya yang berdiri sebagai ancaman, tetapinya ancaman latennya yang bernama ideologi. Daniel Bell (1982) menyebut ideologi sebagai seperangkat kepercayaan yang terlembaga yang berfungsi untuk menyamakan gagasan, tingkah laku dan karakter invidu serta menuntut suatu kekuatan pengikat dari penganutnya. Ideologisasi sangat dibutuhkan untuk semakin memperjelas individu untuk mengindetifikasi diri dan integrasi kelompok ketika ada pertarungan dalam struktur sosial.

Baca juga :Kenapa Islam Melarang Umatnya Bersikap Berlebihan Terutama dalam 3 Hal

Secara teoritik, konflik tidak hanya membawa aspek negatif yang destruktif. Dalam struktur sosial konflik mampu mendorong terciptanya integrasi kelompok. Fungsi integratif konflik ini dalam teori sosial (Lewis Coser) terjadi dengan adanya pembentukan solidaritas internal kelompok karena ada ancaman dari luar yang dianggap musuh. Dengan munculnya konflik dan ketegangan dengan pihak luar secara internal akan ada reintegrasi dan rekonsolidasi baru dalam suatu komunitas.

Karena itulah, cukup beralasan selalu menciptakan musuh bersama (common enemy) atau musuh yang diciptakan sangat membantu terbentuknya soliditas dan solidaritas internal. Menguatkan barisan internal dan mengkonsolidasikan kekuatan membutuhkan situasi yang dianggap selalu penuh konflik dan perlu pembentukan musuh.  

Tidak mengherankan, berusaha mempertarungkan ideologi khilafah dengan komunisme dapat dibaca sebagai bagian dari ideologisasi baru untuk menguatkan pendukung dan pembelanya. Lalu, kenapa harus komunisme? Ini perlu jawaban agak cerdas.

Page 1 of 2
12Next
Tags: gerakan khilafahkebangkitan komunismekhilafah vs komunisme
Previous Post

Kenapa Islam Melarang Umatnya Bersikap Berlebihan?

Next Post

Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir di Kota Metropolitan Jakarta

Abd Malik

Abd Malik

Penulis dan penikmat kopi, bisa dihubungi melalui : abdmalik82@icloud.com

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir Di Kota Metropolitan Jakarta

Ikhwanusshofa Society: Komunitas Dzikir di Kota Metropolitan Jakarta

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme Di Masa Pandemi

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme di Masa Pandemi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.