Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Bagaimana Menyikapi Kegaduhan Intelektual Islam Di Tengah Pandemi Ini?

Bagaimana Menyikapi Kegaduhan Intelektual Islam Di Tengah Pandemi Ini?

Bagaimana Menyikapi Kegaduhan Intelektual Islam di Tengah Pandemi Ini?

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
08/07/2020
in Gagasan, Kolom
7 0
0
7
SHARES
134
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Beberapa hari yang lalu ada salah satu teman Medsos yang memberi komentar “nyeletuk” terhadap status penulis. Kata kawan Medsos, “Sudah lah, tidak usah lagi ngomongin soal perbedaan pandangan agama di tengah kondisi sedang carut marut seperti ini. Mendingan mikirin keadaan ekonomi masyarakat yang kian terpuruk. PHK berjibun dimana-mana.”

Dari pernyataan itu, penulis sadar bahwa awal mula dari radikalisme beragama kebanyakan digawangi oleh faktor ketakutan dan kekecewaan terhadap keterpurukan. Meskipun sebenarnya hanya dipersepsikan terpuruk. Padahal hakikatnya belum tentu demikian. Dan anehnya, keadaan seperti itu justru menuduh agama sebagai akar permasalahan.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Kalaupun yang membuat muak itu adalah perdebatan, saya kira tidak hanya konteks isu tentang Islam yang diperdebatkan. Tetapi juga banyak isu, termasuk ekonomi, politik, dll. Namun, bagi penulis ini unik ketika dibawa pada arus pergumulan intelektual Islam yang dianggap kian memuakkan bagi sebagian masyarakat Islam sendiri. Karena terjadinya perbedaan dianggap sebagai bentuk permusuhan, yang diidentifikasikan dengan saling serang, saling menyalahkan, saling menuduh kafir, bahkan berujung pada gerakan jihad atas nama agama.

Secara geneologis, gerakan takfiri yang hobi sekali menuduh kafir kelompok lain yang berbeda dengan kelompoknya, diklaim sudah ada sejak zaman Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang dipelopori oleh kelompok yang keluar dari Sayyidina Ali, Khawarij. Era Khawarij yang bermula pada tahun 41 Hijriyyah itu selain lahir dari gerakan politik, tetapi juga membentuk era merebaknya fatwa keagamaan yang kian pesat, (Khudlari Bik, 140-162).

Munculnya fatwa-fatwa itu merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat yang secara argumen lahir dari dalil Sunnah Nabi Muhammad yang sering berfatwa, melegitimasi fatwa sahabat bahkan memuji Muadz bin Jabal yang pernah melakukan ijtihad ketika tidak menemukan jawaban dari Al-Qur’an maupun dari perkataan Nabi, (Jakfar, 131). Tradisi fatwa seperti ini selanjutnya mengakibatkan terjadinya perbedaan pemikiran yang dikenal dengan Madrasah atau kluster pemikiran Islam yang sudah ada di era tabiin. Ada kluster Madinah dan kluster Ra’yu di Irak, (Sabak, 89).

Dalam konteks Indonesia, gerakan fatwa seperti ini masih berkembang hingga saat ini. NU memiliki Lembaga Bahtsul Masail sebagai forum kajian keagamaan para tokoh NU yang kemudian melahirkan fatwa. Muhammadiyyah juga memiliki Majlis Tarjih yang memiliki peran melahirkan fatwa. Atau Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Uniknya di Indonesia, forum-forum fatwa tersebut mendapatkan tempat yang leluasa. Tidak jarang fatwa-fatwa yang dilahirkan memantik kegaduhan di masyarakat. Ambil contoh fatwa tentang penghapusan kata “kafir” yang dirumuskan oleh LBM NU tahun 2019 lalu juga mendapatkan respon tidak sedap dari sebagian kalangan. Atau fatwa-fatwa MUI yang pernah ditunggangi oleh pemerintah sehingga fatwa yang dihasilkan sesuai keinginan pemerintah, (Suaedy, 2018).

Page 1 of 2
12Next
Previous Post

Hiasi Diri Dengan Sifat Rendah Hati

Next Post

Hidup Barokah Bukan Tanpa Masalah

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Next Post
Woman Wearing Pink Hijab In The Market Place Selling Scaled

Hidup Barokah Bukan Tanpa Masalah

Tips Mendekatkan Anak Dengan Alquran

Tips Mendekatkan Anak dengan Alquran

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.