Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Agama Sebagai Medium Humanisasi

Agama Sebagai Medium Humanisasi

Agama Sebagai Medium Humanisasi

Hatim Gazali by Hatim Gazali
01/04/2021
in Gagasan, Populer, Tajuk Utama
18 1
0
19
SHARES
381
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islam adalah agama manusia, bukan agama Tuhan. Artinya, lahirnya Islam tidak diperuntukkan untuk kemashlahan Tuhan tetapi demi terwujudnya tatanan sosial yang berkeadilan, maslahat, dan emansipatif. Karena itu, tak ada alasan untuk mendasarkan Islam kepada Tuhan (baca: teologi) semata tanpa memperhatikan kebutuhan dan semangat kemanusiaan. Jika Islam dipaksakan untuk hanya berkutat pada ajaran-ajaran partikular-temporal, tentu Islam akan tertinggal jauh dari realitas obyektif kekiniaan. Maka tidak mengherankan manakala banyak orang merasa tidak puas dengan agama formal (orgenized religion) dan mencari-cari jalan keselamatan eskatologis diluar agama formal. 

Dan, fenomena semacam itu tidak banyak disadari oleh para agamawan. Mereka justru terhanyut dengan janji-janji keselamatan eskatologis agama sembari mengesampingkan pesan sosiologis dari agama. Beribadah kepada tuhan dengan khusyu’ dianggap sudah lepas dari tanggungjawab sosial. Seorang muslim merasa cukup bertaqwa kalau sudah melaksanakan ibadah yang digariskan Tuhan seperti shalat, haji, puasa dan lain sebagainya. Mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi disekelilingnya. Kecenderungan terosentris semakin dominan dalam aras keberagamaan Indonesia. Pada dataran itulah, fungsional sosial agama terkikis habis oleh dominasi ajaran-ajaran dogmatik ketuhanan. 

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Akibatnya, agama lebih mudah disalahgunakan oleh sekelompok orang (penganutnya). Karena agama yang hadir di tengah-tengah masyarakat tidak mampu berperan aktif dan efektif, memberi ruang kesadaran kritis kepada penganutnya dalam perhelatan sosial yang sangat kompleks. Maka, dalam konteks ini penilaian dan tuduhan –khususnya–dari kalangan critical theory seperti agama menjadi semacam opium of society (Karl Marx), alat hegemoni (A. Gramsci), neurosis (Sigmund Freud), dan lain sebagainya seketika menemukan titik relevansinya.

Mesjid, misalnya, yang pada awalnya menjadi menjadi sentral Islam, kini hanya menjadi semacam patung-patung yang tidak lagi memiliki fungsi sosial. Ia hanya menjadi tempat ibadah kepada Tuhan, tidak menjadi ruang konsolidasi kerukunan dan persatuan. Padahal, Islam bukan sebuah ornamen yang kering dan sepi dari nilai-nilai kemanusiaan. Didalamnya, terdiri pelbagai ajaran dan konsep tentang menghargai orang lain, silaturrahmi, ukhuwah basyariyah, persamaan, toleransi, perdamaian dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

Kemudian, pada tataran praksis dilapangan seringakli menunjukkan yang sebaliknya. Alih-alih membawa perdamaian dan ketenangan umatnya, Islam (Muslim) justru terkadang hadir dengan angkuh, kaku dan bermuluran darah. Kerukunan, perdamaian, toleransi yang diserukan oleh Islam tidak pernah menyentuh dan membumi pada pemeluknya. Tentu saja, ini diakibatkan oleh dangkalnya spiritualitas dan penghayatan makna agama secara sosiologis. Terlebih ketika Islam hanya dijadikan sebagai komoditas untuk kepentingan tertentu.

Meledaknya bom di JW Marriott (05/08) sebagai tindakan teroris disinyalir banyak orang dilakukan oleh salah satu lulusan Pesantren al-Mukmin Ngruki, Solo, yakni Asmar Latin Sani. Jika hal itu benar, sungguh sangat ironis. Seorang lulusan pesantren yang mendapat ilmu agama, ternyata melakukan tindakan yang tidak mencerminkan agamanya. Agama bisa disebut tidak berperan efektif untuk menghentikan adanya tindakan teroris yang dilakukan oleh pemeluknya. Agama seakan berada diluar garis (outsider), dan tidak memiliki tanggungjawab terhadap problem sosial (sense of responsibility). Akibatnya, fungsi agama sebagai way of life, jalan keselamatan, sebagai petunjuk perlu dipertanyakan ulang. 

Jika demikian, maka merefleksikan kembali makna Islam diera multikultural ini menjadi sangat penting. Sebab, Islam hadir tidak untuk menghakimi budaya, sosial dan agama lain. Ia datang hanyalah menjadi salah satu varian yang mewarnai kehidupan ditengah pluralitas agama, budaya. Sehingga Islam tidak boleh tidak harus harmonis dengan budaya, agama yang mengitarinya. Dalam kaitan ini, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. 

Pertama, Islam hadir dengan misi perdamaian dan kemaslahatan, sehingga segala apapun dalam Islam harus didasarkan pada tujuan dari Islam tersebut (dalam bahasanya al-Syatiby disebut maqashid al-syariah). Hukum-hukum Islam seperti fiqh dan bahkan ajaran-ajaran yang ada juga harus berlandaskan pada tujuan semula dari Islam. Sebab, ajaran-ajaran yang ada dalam Al-Qur’an hanyalah merupakan salah satu bentuk untuk memudahkan manusia yang berada dalam lokus tertentu dalam memahmi kehendak Tuhan. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: AgamaIslamperdamaianTafsir Al-Qur'anTeologi
Previous Post

Membaca Kondisi Psikis Pelaku Teror Secara Islami

Next Post

Islam Melarang Terorisme, Apapun Alasannya

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Jangan Berlebihan Dalam Menyikapi Isu-isu Islam Dan Komunisme

Islam Melarang Terorisme, Apapun Alasannya

Karena Kepentingan, Masjid Pun Direbut Orang

Mengkaji Teologi Transformatif

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.