Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Akar Historis Kelompok Radikal Di Dalam Islam - Khawarij

Akar Historis Kelompok Radikal Di Dalam Islam (5)

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (5)

Doktrin Khawarij

Roland Gunawan by Roland Gunawan
23/10/2021
in Kajian, Tajuk Utama
4 0
0
4
SHARES
83
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ahmad Amin, sejarawan Mesir, menggambarkan mereka sebagai kelompok “yang paling keras, paling kasar dan paling kejam”. Ketika mereka meyakini kebenaran atas sesuatu, mereka akan langsung mengeksekusinya dengan pedang. Karena itu, sejarah mereka adalah sejarah serangkaian perang dan pemberontakan terhadap khalifah.

Menurut Ibn al-Qayyim, kaum Khawarij telah memberikan kemungkinan untuk memerangi manusia dalam rangka amar ma’ruf dan nahy munkar. Ia berkata, “Kaum Khawarij keluar memerangi para imam dan memberontak terhadap mereka dengan pedang dalam rangka amar ma’ruf dan nahy munkar.”[9]

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Orang yang tidak percaya pada doktrin al-walâ` dan al-barâ`,[10] maka ia musyrik dan tak beragama

Kaum Khawarij menganggap orang-orang yang tidak berhijrah kepada mereka atau tidak berperang bersama mereka adalah kafir sebagaimana orang-orang lain yang tidak sepaham dengan mereka. Mereka berkata, “Orang yang tidak berhijrah dan bergabung dengan pasukan (tentara), maka ia adalah munafik yang halal darah dan hartanya.”[11] Tetapi ada sebagian dari mereka yang mengatakan bahwa orang yang tidak berhijrah kepada mereka atau tidak berperang bersama mereka itu bukan kafir dan bukan musyrik, dan tidak ada yang salah dengannya selama ia berpijak pada akidah yang kokoh, kesetiaan penuh, dan membenci orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka.

Mereka berlepas diri dari orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka dari umat Muslim. Mereka tidak menganggap kecuali hanya diri mereka sendiri. Al-Mubarrad berkata, “Kaum Khawarij dalam semua jenisnya berlepas diri dari pembohong dan pelaku maksiat yang nyata.” Mereka menganggap orang-orang selain mereka termasuk golongan pelaku maksiat yang nyata.

Bagi mereka ajaran al-walâ` dan al-barâ` sangat penting setelah tauhid. Orang yang tidak setia dan tidak memusuhi orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka maka ia dianggap tidak beragama. Sebab orang beragama harus setia/patuh kepada para kekasih Allah sehingga ia disebut mukmin, atau sebaliknya ia membenci mereka sehingga ia disebut tidak mukmin.

Ajaran al-walâ` dan al-barâ` harus diketahui begitu seseorang mencapai usia taklîf (usia di mana seseorang wajib melaksanakan semua perintah agama), dan tidak ada alasan bagi orang yang tidak tahu. Setiap orang wajib mengetahuinya, dan orang yang tidak meyakini bahwa itu wajib maka ia musyrik.

Mengkafirkan dan Memurtadkan Sahabat Nabi

Kaum Khawarij mengkafirkan para sahabat Nabi, di antaranya Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib, Thalhah ibn Ubaidillah, al-Zubair ibn al-Awwam, Abu Musa al-Asy’ari, Muawiyah ibn Abi Sufyan, Amru ibn al-Ash, dan orang-orang yang menerima hasil tahkîm (arbitrase). Bagi Kaum Khawarij, mereka semua akan berada di neraka.

Mereka berlepas diri dari Utsman ibn Affan dan kekhilafahannya. Mereka menganggapnya murtad dan kafir. Sebagaimana mereka juga berlepas diri dari Ali ibn Abi Thalib, bahkan sebagian dari mereka menganggapnya bukan muslim secara mutlak.

Di dalam suratnya kepada Abdul Malik, Abdullah ibn Ibadh, pemimpin sekte Ibadhiyah (salah satu sekte Khawarij), berkata mengenai Utsman ibn Affan, Muawiyah ibn Abi Sufyan, dan Yazid ibn Abi Sufyan, “Sesungguhnya kami bersaksi demi Allah dan para malaikat, kami berlepas diri dari mereka semua. Kami adalah musuh mereka dengan tangan, lisan, dan hati kami. Kami hidup berdasarkan itu, mati berdasarkan itu, dibangkitkan berdasarkan itu, dan dihisab berdasarkan itu di sisi Allah.”

Menghalalkan Darah dan Harta, serta Membunuh Anak-Anak

Kaum Khawarij menghalalkan darah dan harta orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka, terutama penguasa. Mereka memandang bahwa melenyapkan para pemimpin zhalim dan mencegah mereka untuk menjadi penguasa dengan cara apapun yang memungkinkan, baik dengan pedang ataupun dengan yang lainnya, itu sangat dianjurkan, bahkan diwajibkan. Mereka mengkafirkan seluruh bangsa yang menurut mereka telah keluar dari Islam sehingga halal darahnya.

Mereka menganggap bahwa negeri orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka adalah negeri kekafiran. Mereka berpendapat boleh mengkhianati amanah (kepercayaan) yang terjalin dengan orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka dan tidak melaksanakannya. Mereka mengharamkan kepemimpinan salah seorang dari orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka, atau menikahi mereka, atau mewarisi mereka, atau tinggal bersama mereka, atau memberikan kesaksian untuk mereka, atau menerima pengetahuan agama dari mereka.

Beberapa pemimpin kaum Khawarij sepakat mengatakan, “Adapun mengenai bolehnya mengkhianati amanah, maka barangsiapa yang berlawanan dengan kami, Allah menghalalkan darah dan hartanya untuk kami. Darahnya halal secara mutlak, dan hartanya adalah fay` (harta rampasan) yang boleh diambil oleh umat Muslim (maksudnya kaum Khawarij, red.). Negerinya adalah negeri kesyirikan, semua penduduknya musyrik, sehingga boleh diperangi, dibunuh, dirampas hartanya, dan ditawan.”[12]

Baca Juga:
Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (4)


[1]        Al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, Mesir: Mustafa al-Babi al-Halab, 1967, hal. 132
[2]        Muhammad Salim al-Majlisi, Ithâf al-Bararah bi Mawâni’ al-Takfîr al-Mu’tabarah, Mimbar al-Tauhid wa al-Jihad, 1428, hal. 69
[3]        Al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, Mesir: Mustafa al-Babi al-Halab, 1967, hal. 122 – 123
[4]        Ibid., hal. 118
[5]        Abdullah ibn Baz, Majmû’ah Fatâwâ wa Maqâlât Mutanawwi’ah (Juz 2), Riyadh: Dar al-Qasim, tt., hal. 28
[6]        Al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, Mesir: Mustafa al-Babi al-Halab, 1967, hal. 113
[7]        Abu al-Hasan al-Asy’ari, Maqâlât al-Islâmîyyîn wa Ikhtilâf al-Mushallîn (Juz 1), Beirut: al-Maktabah al-Ashriyah,  hal. 194
[8]        Abu al-Abbas Muhammad ibn Yazid al-Mubarrad, al-Kâmil fî al-Lughah wa al-Adab (Juz 2), Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, tt., hal. 199
[9]        Muhammad al-Abduh dan Thariq Abdul Halim, Muqaddimah fî Asbâb Ikhtilâf al-Muslimîn wa Tafarruqihim, Kuwait: Dar al-Arqam, Cet. 2, 1987, hal. 30
[10]       Al-Walâ` artinya kesetian dan kecintaan, yaitu setia dan mencintai umat Muslim, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka. Sedangkan al-Barâ` artinya berlepas diri dan kebencian, yaitu memutus hubungan atau ikatan hati dengan kaum kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka.
[11]       Ibn Hazm al-Zhahiri, al-Fashl fî al-Milal wa al-Ahwâ` wa al-Nihal (Juz 5), Beirut: Dar al-Jail, tt., hal. 53
[12]       Dr. Muhammad Abu al-Syabab, al-Khawarij: Tarikhuhum, Firaquhum wa ‘Aqa`iduhum, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1971, hal. 215

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Akar Radikalisme Islamislam radikalkhawarijNeo KhawarijTerorisme
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 007

Next Post

Tips Agar Anak Tidak Terjerumus dalam Kemurtadan

Roland Gunawan

Roland Gunawan

Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Tips Agar Anak Tidak Terjerumus Dalam Kemurtadan

Tips Agar Anak Tidak Terjerumus dalam Kemurtadan

Akar Historis Kelompok Radikal Di Dalam Islam (6)

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (6)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.